RPIK Kemandirian Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal Komoditas Domba di Kabupaten Serang

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Provinsi Banten memiliki potensi pengembangan domba karena dekat dengan ibukota serta memiliki potensi pakan melimpah. Populasi domba di Banten tahun 2020 sebanyak 70.637 ekor, masih jauh dari kebutuhan domba per tahun. Karena itu, Badan Litbang Pertanian mendorong program Riset Pengembangan Inovatif dan Kolaboratif (RPIK) Kemandirian Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal Komoditas Domba di Kabupaten Serang, Banten.

Bertempat di aula Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) RPIK Kemandirian Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal Komoditas Domba (15/12/2021). FGD menghadirkan narasumber dari Koordinator RPIK 2021 wilayah Banten, Ketua HPDKI Provinsi Banten, Dinas Pertanian Kabupaten Serang dan PT Indonesia Power.

FGD diikuti oleh 100 peserta antara lain dari Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Kasie Peternakan dan Kesehatan Hewan, Camat Kecamatan Serang, Kepala Satker Balittanah, Kabalitnak, Kepala BPTP Banten, serta peneliti tim RPIK wilayah Banten (Puslitbangnak, Balitnak, Balittanah, BBLitvet, BB Mektan dan BPTP Banten), penyuluh dari BPTP Banten, penyuluh dari BPP Kecamatan Anyer, Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Jawilan, anggota kelompok tani Karya Tani, Anyar, Kelompok Tani Bina Mandiri, Kecamatan Cikeusal dan Kelompok Tani Kecamatan Jawilan.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Suryo Kencono menyampaikan terimakasih kepada Tim RPIK yang memfasilitasi dan menunjuk Kabupaten Serang sebagai lokasi kegiatan RPIK. Di Kabupaten Serang terdapat komoditas domba dan potensi komoditas jagung.

Menurut Suryo, integrasi peternakan dan pertanian adalah sebagai penyelesaian masalah lingkungan karena tidak ada yang terbuang semua termanfaatkan. Harapannya kegiatan RPIK terus berjakan dalam mengembangkan program pembangunan pertanian di Kabupaten Serang.

Kepala BPTP Banten Ismatul Hidayah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan RPIK merupakan kegiatan kolaboratif, antara satu dengan lainnya saling ada keterkaitan sehingga tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri harus secara bersama-sama dan saling mendukung. Untuk BPTP itu sebagai UPT Kementerian Pertanian yang ada di daerah bertugas menyampaikan hasil-hasil teknologi dari Balai Penelitian yang ada di Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Kepala Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Andi Baso Lompengeng Ishak menyampaikan bahwa Pertanian bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertanian saja, tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak baik dari pemerintah maupun swasta.

Menurutnya, dalam masa pandemi semua terasa sulit karena serba dibatasi terutama interaksi dengan orang lain tetapi untuk pertanian tidak karena kita berinteraksi dengan ternak, kebun, sawah dan lain sebagainya. Karena itu, petani harus maju, mandiri dan modern. Petani harus berinovasi menerima teknologi dan mampu memanfaatkan potensi wilayah masing-masing dan memanfaatkan mekanisasi untuk menjadi modern.

Pada kesempatan tersebut, Peneliti Balitnak Wisri Puastuti menyampaikan mengenai kemandirian pakan berbasis sumberdaya lokal komoditas domba-jagung. Kegiatan RPIK di Banten digelar di Anyer, Jawilan dan Cikeusal Kabupaten Serang.

Kegiatan RPIK dilator belakangi populasi domba di Banten tahun 2020 berdasarkan data BPS Banten tahun 2020 sebanyak 294.230 ekor atau 1,7% dari total populasi domba nasional. Sementara populasi domba di Jawa Barat sebanyak 12.272.435 ekor atau 67,6% dari populasi nasional. Selain itu, domba banyak dipelihara petani di pedesaan dan mudah beradaptasi di berbagai wilayah agroekosistem. Pengembangan domba di Banten perlu dilakukan mempertimbangkan potensi yang ada.

Ahmed selaku Kasie Peternakan Kabupaten Serang dalam paparannya menyampaikan bahwa populasi domba di Serang tergolong rendah sedangkan permintaan sangat tinggi mencapai 22.000. Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan mendatangkan dari luar wilayah seperti Garut dan Cianjur sebanyak 18 ribuan. Kondisi ini menunjukkan kebutuhan pasar masih terbuka luas untuk masyarakat Kabupaten Serang.

Kegiatan RPIK diharapkan dapat menggugah masyarakat untuk membangkitkan peternak. Karena itu perlu adanya dukungan dari HPDKI, Kementerian Pertanian untuk pengadaan bibit unggul dan teknologi pembuatan pakan menuju peternak milenial.

Ketua HPDKI Provinsi Banten, Ilham Mustofa menjelaskan bahwa arahan pembangunan peternakan kambing-domba adalah sumber protein hewani alternatif selain daging sapi dan ayam. Selain itu juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat pedesaan, pembangunan peternakan berbasis budaya masyarakat dan korporasi peternak rakyat ternak domba kambing sesuai arahan Presiden Jokowi. (Sumber Puslitbangnak)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author