Petani Subang Aplikasikan Bioproduk untuk Atasi Hama

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kabar gembira datang dari lokasi demonstration farm (demfarm) bioproduk di Kelompok Tani (Poktan) Sintanurtani Desa Blanakan, Kec. Blanakan, Kab. Subang, Jawa Barat. Pasalnya, penerapan demfarm bioproduk yang diperkenalkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat pada lokasi tersebut kini memasuki masa panen.

Kepala BPTP Jabar, Wiratno didampingi peneliti dan penyuluh terkait, meninjau langsung lokasi panen pada Selasa (3/11/2020).

Demfarm bioproduk merupakan praktek pertanian ramah lingkungan dengan tiga komponen utama yaitu biodekomposer Ultramix, pupuk hayati Agrimeth, dan pestisida nabati Bioprotektor yang merupakan produk dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Komponen ini mampu meningkatkan produksi 25% terutama pada tanaman padi.

Varietas yang digunakan pada lahan seluas 10 hektare (ha) ini sebagian besar ialah varietas Ciherang dan beberapa display lainya yaitu varietas Padjajaran, Siliwangi, Mantap, dan Paketih. Berdasarkan data di lapangan perkembangan tanaman varietas Padjajaran panen lebih awal karena berumur genjah yaitu sekitar 70-75 hari dengan hasil konversi ubinan sebesar 7,84 ton/ha.

Petani setempat, H. Baban Sobandi, mengaku heran, karena meskipun sempat terjadi serangan penggerek batang dan serangan Wereng Batang Coklat (WBC), namun dengan menerapkan bioproduk, varietas Padjajaran tersebut mampu memberikan hasil panen kurang lebih 7 ton/ha .

Sementara pada varietas Siliwangi yang dipanen kali ini, hasil konversi ubinan 8 ton/ha dan varietas Ciherang kooperator sebesar 7,44 ton/ha. Pada dua lokasi varietas ini petani juga mengalami serangan beluk/penggerek batang namun dapat diatasi dengan aplikasi bioprotektor.

Hal ini karena bioprotektor mengandung bahan aktif senyawa eugenol yang dikandung dalam minyak cengkeh dan senyawa sitronellal dan geraniol yang dikandung dalam minyak serai wangi. Eugenol bersifat racun terhadap serangga, nematoda, keong emas, dan jamur patogen tanaman, sedangkan sitronellal bersifat menolak serangga (insect repellent). Bioprotektor dapat berperan sebagai insektisida, nematisida, fungisida, maupun moluscisida. (Sumber BPTP Jabar)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author