Petani Rias Bangka Selatan Siap Korporasikan Hasil Panen

Jakarta-Technology-Indonesia.com – Periode Maret-April 2020 merupakan masa panen raya padi di hampir seluruh wilayah di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Nusantara, sejak Jumat (27/3/2020) petani padi sawah di Negeri Junjung Besaoh khususnya Gapoktan Sepakat Jaya, Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan mulai melaksanakan panen padi seluas 700 hektare (ha) dari total lahan 1.650 Ha. Hingga saat ini pun, panen masih berlangsung di wilayah tersebut.

Lahan tersebut merupakan cetak sawah tahun 1986 dan saat ini telah mampu melaksanakan tanam dua kali dalam setahun. Tahun ini direncanakan bisa panen 3 kali setahun. Pada setiap aktivitas panen, pemerintah tetap mengarahkan agar semua pihak mengedepankan protokol pencegahan serta pengendalian Covid-19.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung juga melakukan pendampingan teknologi oleh penyuluh pertanian dan peneliti. Petani pun mulai mengadopsi teknologi yang dikenalkan antara lain penggunaan mekanisasi pertanian seperti traktor dan transplanter dengan sistem tanam jajar legowo 2 : 1 dan 4 : 1, mesin panen combine harvester, dan teknologi pemupukan spesifik lokasi.

Fakta di lapang membuktikan mekanisasi menjadikan bertani lebih efisien baik aspek waktu, tenaga dan biaya usahatani. Selain itu dominasi varietas unggul baru (VUB) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terlihat di lokasi persawahan Desa Rias dari penggunaan varietas Inpari 30, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 42 dan Inpari 43.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Bangka Selatan, Suhadi mengungkapkan bahwa dari total luas lahan sawah di Bangka Selatan 13.880 ha saat ini sebagian besar sudah panen dan memulai olah tanah untuk tanam kegiatan IP 200. Produktivitas di tingkat petani rata-rata berkisar 7-9 ton GKP (gabah kering panen)/ha dengan harga jual rata-rata Rp 4.700-5.000/kg GKP. Sementara harga beras di tingkat petani mencapai Rp 9.500 – 10.000/kg.

Lebih lanjut Suhadi mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan optimasi lahan didukung penggunaan VUB Balitbangtan, optimis panen bulan september dapat diraih. Untuk percepatan tanam juga telah digerakkan brigade alsintan (alat mesin pertanian) yang dapat mempercepat proses produksi tanam sampai panen.

Suhadi mewakili Pemerintah Daerah Bangka Selatan juga mengapresiasi dukungan alsintan yang diberikan Kementerian Pertanian antara lain excavator, TR 4, TR 2, Combine Harvester, Transpanter dan Pompa Air yang sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi di Bangka Selatan.

Secara kelembagaan, Gapoktan Sepakat Jaya menaungi 50 Poktan di Desa Rias dengan total anggota 1.250 orang. Dukungan Dinas Pertanian Bangka Selatan untuk petani padi juga diwujudkan dengan kerjasama koorporasi antara Gapotkan dengan PT. Bumi Pangan Digdaya dalam hal pembelian gabah kering panen sebesar Rp 4.000 – 4.500/kg. Dengan adanya model korporasi ini diharapkan akan meningkatkan semangat petani untuk meningkatkan produksi dan harga jual dan pendapatan petani tentunya juga meningkat.

Semangat panen petani Bangka Selatan sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di berbagai kesempatan yang meminta agar produksi pertanian tetap berjalan bahkan digenjot hingga berlipat ganda. Apalagi, sektor ini berperan vital sebagai lokomotif pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kawalan dan pendampingan inovasi pertanian BPTP Babel sebagai perpanjangan Balitbangtan di daerah menjadi implementasi dari amanah Kepala Balitbangtan, Fadjry Jufry kepada seluruh jajaran unit kerjanya untuk menjaga produksi pertanian bagi pasokan masyarakat. Kepala BPTP Babel, Suharyanto meyakini meskipun di tengah pandemi, sistem pendampingan, monitoring dan pelaporan dalam wadah Kostratani akan terkoordinasi lebih baik.

Suyanto dan Yulianarti selaku PPL Desa Rias saat dihubungi juga mengatakan bahwa pihaknya akan tetap terus mensupport dan mendampingi terus petani di lapangan guna menjaga produksi pangan dan meningkatkan Indeks Pertanaman menuju IP 300 atau 3 kali tanam/panen dalam setahun.

Terkait dengan peningkatan IP, BPTP Babel telah melaksanakan denfarm IP di Desa Rias melalui pendekatan penggunaan VUB padi umur genjah, mekanisasi alat tanam, panen, pompanisasi dan tentunya dengan penerapan Kalender Tanam Terpadu (Katam).

Ketua Gapoktan Sepakat Jaya, Aryanto Rian saat ditemui menyatakan akan mendukung kegiatan IP 300 di wilayahnya. Ia akan mengerakan anggotanya sehingga seluruh anggota Gapoktan akan tanam semua dengan total lahan 1.650 ha. Berkat inovasi teknologi, Bangka Selatan siap mempercepat penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author