Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama dengan lembaga swadaya masyarakat Wahana Visi Indonesia (WVI), bergerak membantu masyarakat terdampak gempa Sulteng untuk memulihkan perekonomian khususnya kepada petani. Selama empat hari (29-30 Januari 2020 dan 4-5 Pebruari 2020) mereka mengadakan pelatihan kepada Kelompok tani Ore Jaya, Dadavi, Bumi Subur, Bulili, Padende Indah, Kayu Pase, Dadawi, Belo Singgani, Gerakan Mandiri di Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3 dan Dusun 4 Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi.
Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi pasca gempa bumi beberapa waktu lalu dilanda bencana banjir bandang. Bencana merusak jaringan irigasi hingga mengakibatkan perubahan besar terhadap masyarakat yang pada umumnya bermata pencaharian utama di sektor pertanian. Petani yang awalnya menanam padi di lahan sawah harus beralih ke komoditi jagung dengan sumber air yang sangat terbatas.
Irigasi tetes menjadi salah satu cara membantu petani mengatasi keterbatasan air. Teknologi ini menggunakan metode irigasi yang menghemat air dengan membiarkan air menetes perlahan-lahan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa, dan emitor yang digunakan untuk mendistribusikan air secara merata pada tanaman sesuai kebutuhan.
Teknologi ini diperkenalkan BPTP Sulteng dengan tujuan agar petani tetap bisa memperoleh hasil yang tinggi dengan sumberdaya air terbatas. Para petani juga dibimbing mengenali pemupukan spesifik lokasi serta pengenalan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung dan teknologi pengendaliannya.
Berdasarkan penjelasan yang diperoleh petani, Haris (Ketua Kelompok tani Dadavi) mengungkapkan bahwa mereka sangat senang memperoleh informasi tersebut. Irigasi tetes merupakan sesuatu yang baru bagi mereka, dan akan sangat membantu terutama pasca banjir bandang yang mereka alami.
Abdi Negara mewakili BPTP Sulteng menyampaikan bahwa BPTP Sulteng senantiasa akan membantu petani melalui penyediaan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat di Sulteng. Sebagai contoh Dusun 3 dan Dusun 4 yang berada pada daerah berlereng dan kemiringan 15%, dianjurkan untuk melakukan pengairan sistem terasering, penanaman varietas tahan kekeringan dan pengaturan waktu tanam yang tepat berdasarkan kondisi iklim.
Atas kerjasama BPTP Sulteng tersebut, Ibu Novelin yang mewakili Wahana Visi Indonesia mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi BPTP. Upaya membantu pemulihan ekonomi Desa Bangga tidak akan dapat berjalan tanpa bantuan semua pihak, termasuk BPTP Sulteng. Petani yang dulunya menggarap sawah kini harus menanam jagung, sehingga memerlukan informasi teknologi dalam berusaha tani.
Untuk itu kepada para petani dipesankan pula agar bantuan yang telah diterima dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Inovasi yang disampaikan harus diterapkan sehingga keuntungannya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. (Masyitah, Sri Kayatin, Muhtar, Abdi Negara)