Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kalimatan Timur (Kaltim) mempunyai potensi Sumber Daya Genetik (SDG) yang luar biasa dan tidak banyak dijumpai ditempat lain. Kekayaan alam ini tidak ada artinya bila tidak bisa dihargai, dilindungi, dan dimanfaatkan secara optimal.
Untuk itu Sekretaris Komisi Nasional (Komnas) SDG, Mastur mengadakan pertemuan dengan pengurus baru Komisi Daerah (Komda) Kalimantan Timur periode 2018 – 2023 di Aula BPTP Kalimatan Timur, pada Rabu (2/5/2018). Ketua periode ini dijabat H Ibrahim, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kaltim, dengan Sekretaris Balitbangda sebagai Sekretaris Komda.
Selain penyampaian program kerja, penguatan sumberdaya manusia SDG Kaltim, juga membentuk kelompok Kerja (pokja) untuk distribusi kegiatan yaitu Pokja Penelitian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Kelautan, dan Lingkungan. Pertemuan ini juga menyusun strategi langkah pendaftaran SDG serta sosialisasi kembali fungsi dan peran Komnas dan Komda SDG kepada pengurus baru dan anggota.
Kaltim mempunyai potensi SDG yang luar biasa. Beberapa SDG lokal yang harus diangkat adalah padi lokal dengan kemampuan beradaptasi pada kemasaman tanah dan rendah hara, durian dan kerabatnya yang sangat eksotik, anggrek hitam asli Kaltim yang menggoda, dan tanaman obat yang sangat menggiurkan nilai nominalnya.
Upaya optimalisasi SDG lokal, tidak hanya konservasi, pendaftaran, tetapi juga hilirisasi. Selain akan memberi keuntungan kepada pemerintah melalui penangkaran SDG ini juga secara tidak langsung kegiatan konservasi juga terjaga. Hilirisasi dapat didukung dengan kebijakan konsumsi atau menyediakan hidangan produk SDG lokal di rumah tangga dan di tempat-tempat komersial seperti perkantoran, restoran, tempat wisata, dan pasar modern maupun tradisional.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDG lokal untuk kemaslahatan yang lebih luas, Badan Litbang Pertanian akan membantu dengan memberikan dukungan dalam konservasi, perlindungan hukum. dan pemuliaan baik konvensional maupun bioteknologi.
Saat ini telah dan sedang dilakukan perakitan beberapa varietas unggul dengan menggunakan tetua dari koleksi SDG yang ada khususnya SDG lokal.
Dengan upaya bersama, SDG diharapkan bisa menjadi tulang punggung pertanian modern dengan dihasilkannya varietas berproduktivitas tinggi, tahan cekaman biotik dan abiotik, serta ramah lingkungan.