Pelepasan Ekspor Dessicated Coconut dan Peluncuran VUB Kelapa di KNK IX 2018

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir membuka Konferensi Nasional Kelapa IX (KNK IX) serta International Coconut Conference and Expo di Hotel Peninsula, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat (16/11/2018). Pada KNK IX dilaksanakan pelepasan ekspor Desiccated Coconut (Kelapa parut kering) dan peluncuran Varietas Unggul Baru (VUB) Kelapa.

Pelepasan ekspor produk Desiccated Coconut sebanyak 11,380 MT pada 2018 hasil produksi PT. Royal dan PT. Global yang beroperasi di Sulut merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan kelapa secara berkelanjutan.

Kelapa merupakan tanaman perkebunan bernilai ekonomi, sosial, budaya dan peran strategis dalam peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara. Semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, pangan fungsional dan papan, serta berbagai keperluan lain. Karena itu, kelapa disebut sebagai pohon kehidupan atau “The Tree of Life”.

Pada tahun 2017 terdapat peningkatan yang signifikan ekspor kelapa dan produk-produk turunannya, dari US$ 793,3 juta di tahun 2013, menjadi US$ 1,4 miliar (14,1 triliun rupiah) di tahun 2017, atau meningkat 43%. Nilai ekspor sektor perkebunan secara umum mencapai Rp. 432,4 triliun atau 96% dari total nilai ekspor pertanian pada 2017.

Produk kelapa yang diekspor antara lain dessicated coconut (DC), coconut crude oil (CCO), turunan CCO, kelapa bulat, karbon aktif, dan air kelapa yang diekspor ke beberapa negara tujuan seperti PNG, Filipina, China, USA, Belanda, Vietnam, Singapura, Korsel, Jepang, Jerman, Afrika Selatan, Rusia, Turki, Polandia, Kuwait, Uruguay, Malaysia dan Slovakia.

Terkait penyediaan benih, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Balitbangtan pada tahun Anggaran 2017 dan 2018 telah mengembangkan benih komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kopi, kakao, kelapa, jambu mete, karet, cengkeh, pala, dan kayu manis. Pengembangan benih komoditas perkebunan merupakan upaya mendorong peningkatan ekspor dari sektor perkebunan.

Varietas kelapa unggul nasional yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dengan benih bersertifikat merupakan varietas unggul lokal. Jumlah benih yang telah disalurkan Kementerian Pertanian untuk petani sejak tahun 2017/2018 mencapai 1.894.467 batang, dengan potensi kopra lebih dari 3 ton per hektar per tahun, melebihi produksi kelapa nasional yang hanya 1.1 ton.

Pada kesempatan ini Balitpalma bersama Pemda melepas beberapa Varietas Unggul Baru Kelapa, seperti Kelapa Bido asal Maluku Utara, Kelapa Sri Gemilang asal Riau yang adaptif lahan pasang surut, Kelapa Dalam Kopyor Puan Kalianda asal Lampung, dan Kelapa Babasal asal Sulawesi Tengah. Varietas kelapa unggul tersebut memiliki potensi produksi hingga > 3 ton kopra/ha/tahun.

KNK IX dihadiri oleh 500 peserta berasal dari dalam maupun luar negeri, meliputi International Coconut Community (ICC), Filipina, Australia, Vietnam, para pelaku bisnis/industri hilir sektor perkebunan, petani, LSM, asosiasi kelapa, perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah, peneliti, mahasiswa, akademisi, media pers, dan masyarakat pemerhati kelapa.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author