Mentan Dorong Pertanian Modern di Indonesia

Bogor, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pertanian modern mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan menekan biaya produksi hingga 50 persen. Pertanian modern juga bisa meningkatkan indeks pertanaman, meningkatkan produktivitas, serta mempercepat pengolahan panen dan tanam.

“Tantangan ke depan, kita harus betul-betul ikut Pertanian 4.0. Smart farming yang diimpi-impikan, pertanian berbasis digitalisasi harus kita jadikan kenyataan. Di pertanian, mimpi besar kita adalah menjadi pertanian modern dan sejajar dengan negara-negara maju khususnya untuk sektor pertanian. Kami yakin itu bisa,” kata Amran saat membuka Seminar Nasional Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Selasa (24/9/2019).

Seminar yang digelar oleh Peragi bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengangkat tema “Akselerasi Smart Farming Era Industri 4.0”. Pada kesempatan tersebut, Mentan memberi tantangan kepada para peneliti yang tergabung dalam Peragi untuk berkontribusi lebih banyak lagi dalam pertanian Indonesia, terutama pertanian modern.

Mentan mengatakan bahwa transformasi pertanian dari tradisional menjadi pertanian modern telah dilakukan di berbagai tempat di Indonesia. Misalnya penggunaan drone untuk menebar benih, pemupukan dan penyemprotan pestisida, autonomous tractor untuk menggolah lahan, dan lain-lain. Ia berharap, paling cepat lima tahun kedepan Indonesia bisa sejajar dengan Jepang dan Brazil untuk teknologi pertanian.

Amran juga mendorong agar peneliti-peneliti di Pergi bisa berbuat sesuatu yang tidak dipikirkan orang. Beberapa negara misalnya, sudah mampu menghasilkan buah dengan bobot fantatis. Karena itu, Ia meminta Peragi mampu menghasilkan semangka atau labu dengan berat dua ton.

Dengan adanya teknologi, Mentan yakin hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit. Berkat penerapan teknologi, Indonesia sudah menghasilkan jagung 2 tongkol. Bahkan, saat ini tengah diujicoba varietas jagung bertongkol empat. Sapi jenis Belgian Blue melalui teknologi transfer embrio juga sudah bisa dihasilkan di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Peragi, Andi Muhammad Syakir mengatakan bahwa Peragi akan merespon tantangan dari Mentan karena kemajuan pertanian di dunia termasuk Indonesia dimulai dari sektor agronomi. Menurutnya, tidak ada lompatan di suatu on farm dan lompatan di bidang produktivitas dan efisiensi jika tidak didukung oleh disiplin ilmu agronomi. Tantangan tersebut menjadi peluang bagi Peragi untuk memberikan karya terbaiknya untuk bangsa.

“Segala lompatan yang terjadi di sektor pertanian khususnya hulu, maka Peragi harus memulai dan harus siap untuk mencipatkan dan menghasilkan produk-produk pertanian yang bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.

Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi digital, telah mengkondisikan dunia untuk memasuki era Industri 4.0. Di sektor pertanian, aplikasi Industri 4.0 yang berbasis internet banyak digunakan untuk pengembangan precision farming. Teknik budi daya pertanian presisi mengkondisikan budi daya pertanian dijalankan sesuai dengan kebutuhan tanaman secara cepat dan tepat. Menurut Syakir, mau tidak mau Peragi harus menguasai teknologi di era Industri 4.0.

Peragi, lanjutnya, memiliki potensi besar dalam membangun pertanian Indonesia melalui peran sebagai agronom modern, sehingga produktivitas dan daya saing pertanian meningkat. Kiprah Peragi semakin terbantu dalam mengakselerasi penciptaan teknologi dalam bidang agronomi, sejak Kementan mencanangkan pertanian modern dan soft launching teknologi 4.0 beberapa waktu lalu di Serpong.

“Peragi ke depan akan menginvestasikan ilmunya akan turun ke lapangan melakukan pengawalan-pengawalan supaya ikut berkontribusi aktif dalam peningkatan efisiensi pertanian di Indonesia,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author