Mentan Dorong Peran Profesor Riset untuk Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Empat peneliti ahli utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan Orasi Pengukuhan Profesor Riset di Auditorium Puslitbang Perkebunan, Bogor, pada Rabu (31/3/2021). Orasi ketiga kalinya di masa pandemi Covid-19 ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya inovasi untuk kemajuan pertanian Indonesia.

Empat peneliti ahli utama yang dikukuhkan menjadi profesor riset adalah Prof. (Riset) Dr. Ir. Handewi Purwati Saliem dalam bidang Ekonomi Pertanian, Prof. (Riset) Dr. Ir. Bambang Heliyanto dalam Pemuliaan dan Genetika Tanaman, Prof. (Riset) Dr. Ir. Satoto dalam bidang Pemuliaan dan Genetika Tanaman dan Prof. (Riset). Dr. Ir. Jacob Nulik dalam bidang Nutrisi dan Teknologi Pakan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan yang dibacakan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry mengapresiasi gagasan dan konsep pemikiran keempat profesor riset yang selaras dengan upaya mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern (3M).

“Kita perlu terus mendorong agar para peneliti ahli utama dapat melakukan orasi sebagai profesor riset,” kata Mentan.

Lebih lanjut Mentan menyampaikan bahwa meskipun terkendala Covid-19, sektor pertanian masih bisa tumbuh sebesar 1,75% pada tahun 2020, di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami kontraksi sebesar -2,07% pada periode yang sama. Namun demikian, sektor pertanian tetap dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya, terutama dalam menyediakan bahan pangan pokok.

Hangatnya pembicaraan di media akhir-akhir ini tentang rencana impor beras, menurut Mentan Syahrul menunjukkan bahwa publik masih tetap menginginkan pemenuhan kebutuhan pangan pokok dari sumber produksi dalam negeri. Sambil terus mendorong transformasi dan modernisasi pertanian secara luas, peningkatan produksi pangan pokok masih tetap menjadi prioritas.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, lanjutnya, pemerintah sedang bekerja keras untuk mengembangkan food estate di Kalimantan Tengah seluas 165 ribu hektare sampai tahun 2024. Dengan skala yang berbeda program ini dikembangkan pula di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Timur.

“Saya tidak bosan-bosannya terus mengajak para peneliti Badan Litbang Pertanian, termasuk profesor riset untuk menunjukkan karya terbaik saudara dalam mensukseskan program tersebut melalui dukungan inovasi teknologi, rancangan kelembagaan, dan kebijakan yang tepat,” tuturnya.

Saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada masalah pandemi Covid-19 dan belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Untuk menjaga dan terus mendorong kinerja sektor pertanian terutama pangan, Mentan mengungkapkan bahwa Kementan melaksanakan lima Cara Bertindak (CB). Cara Bertindak tersebut meliputi CB 1: peningkatan kapasitas produksi; CB 2: diversifikasi pangan lokal; CB 3: penguatan cadangan dan sistem logistik; CB 4: pengembangan pertanian modern; dan CB 5: peningkatan ekspor tiga kali lipat.

“Untuk mengoperasionalkan arah kebijakan tersebut, lagi-lagi saya mengajak para peneliti untuk bersama-sama mencurahkan waktu dan pikiran sesuai bidang kepakaran masing-masing,” katanya.

Mentan Syahrul pun mengapresiasi keempat profesor riset yang telah berhasil mencapai jenjang tertinggi dalam jabatan fungsional tertinggi peneliti. Pemikiran-pemikiran inovatif dari profesor riset akan selalu ditunggu untuk turut berkontribusi pada perencanaan program serta implementasi pembangunan pertanian.

Mentan berharap keempat profesor riset yang baru dikukuhkan dapat berperan aktif menjadi pembina dan motivator bagi peneliti yang lebih muda baik dalam bidang kepakaran maupun pengembangan jati diri, integritas dan profesionalisme mereka.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author