Melalui RPIK, Balitbangtan Bangkitkan Kembali Produksi Bawang Putih

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Haris Syahbuddin panen bawang putih varietas Lumbu Hijau di Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Sabtu (18/9/2021). Kegiatan ini merupakan salah satu program Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK).

Haris mengatakan kegiatan RIPK Balitbangtan ini cukup banyak, yaitu sekitar 36 lokasi yang diharapkan tumbuh dan berkembang serta diminati masyarakat sehingga dapat terus berlanjut. Menurutnya, semua teknologi yang telah dihasilkan Balitbangtan tentu harus dihilirkan setelah menghasilkan produksi dengan baik.

“Hanya saja saat ini yang perlu kita pikirkan bersama, yakni bagaimana pasar dalam negeri dapat terbangun dengan baik, sehingga harapannya terutama bagi ibu-ibu rumah tangga dapat memanfaatkan produk bawang putih dalam negeri ini untuk keperluan sehari-hari karena memiliki rasa lima kali lebih kuat dibanding produk impor,” tambah Haris.

Peneliti Balitbangtan Muhammad Prama Yufdy mengatakan hasil yang dicapai dari kegiatan RPIK bawang putih ini merupakan satu pembuktian terhadap anggapan bahwa selama ini di dalam negeri tidak bisa menghasilkan umbi bawang putih besar itu sudah terbantahkan.

“Dengan teknologi yang dirakit oleh Balitbangtan, kita mampu menghasilkan bawang putih dengan umbi besar yang tidak kalah kualitasnya dengan produk impor,” ujar Prama.

Dalam program RIPK di Tawangmangu ini ditanam dua varietas unggul bawang putih yakni varietas Tawangmangu Baru dan varietas Lumbu Hijau, dalam kunjungan tersebut dilakukan pemanenan varietas Lumbu Hijau pada area yang menjadi lokasi penelitian.

Produktivitas Tinggi

Varietas Tawangmangu Baru (TMB) merupakan salah satu jenis bawang putih lokal yang cocok dikembangkan karena produktivitasnya tinggi. Varietas tersebut awalnya berkembang dari kawasan penghasil sayuran di daerah Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah.

Varietas TMB resmi terdaftar di Kementan sejak 1 November 1989. Varietas tersebut banyak ditanam di daerah Tegal, Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, Magelang, Magetan dan Karanganyar.

Selain produktivitas tinggi, varietas TMB memiliki beberapa keunggulan. Jenis bawang putih ini bisa dipanen pada umur 110 hingga 140 hari. Tinggi tanaman bisa mencapai 60 sampai 80 cm. Sesuai ditanam di lahan berketinggian diatas 1.000 mdpl. Siungnya berwarna putih keunguan. Aromanya sangat kuat sehingga cocok untuk bumbu masakan.

Sementara varietas Lumbu Hijau berasal dari Batu, Malang, Jawa Timur. Varietas ini resmi terdaftar di Kementan sejak 12 November 1984. Lumbu Hijau bisa dipanen pada umur 112-120 hari dengan produktivitas 8-10 ton umbi kering/hektare. Lumbu Hijau baik untuk daerah dengan ketinggian 900 –1.100 mdpl. (Sumber Balitbangtan)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author