Manfaatkan Kedelai Rakitan Balitbangtan, Perusahaan Swasta Ini Puas dengan Hasilnya

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Salah satu perusahaan swasta di Jawa Timur, PT Tarutama Nusantara (TTN) mengaku puas usai menanam Kedelai Biosoy rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Menjelang masa panen, varietas unggul baru (VUB) yang ditanam di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.

“Persentase polong kopongnya kecil, jadi hampir semua polong terisi, kemasakannya relatif seragam, dan isinya bernas (terisi sempurna)”, ujar kepala Litbang PT TTN, Iryono saat dihubungi via telepon pada Senin (30/9/2019).

Iryono menjelaskan, pihaknya akan melakukan panen pada hari ini. Berdasarkan penghitungan jumlah polong dan luas lahan pada Sabtu lalu, produktivitas kedelai ini diperkirakan mencapai 3,2 ton per hektare.

Sebelumnya, perusahaan tembakau ini sempat menanam kedelai varietas lokal seperti mojosari dan beberapa varietas lain, namun hasilnya tidak sebaik biosoy.

“Kita sudah bandingkan dan hasilnya beda jauh. Dari sisi polong dan isian jauh lebih baik biosoy”, ungkap Iryono.

Lebih lanjut Iryono menjelaskan, rata-rata petani di Jember hanya menghasilkan 1,2 ton dan maksimum 1,8 ton per hektare dengan menggunakan varietas lokal. Untuk itu pihaknya akan mengenalkan VUB rakitan Balitbangtan ini kepada para petani.

“Kita memang belum mengundang petani karena masih ingin membuktikan bahwa kedelai ini benar-benar potensial. Nanti kalau penanaman selanjutnya bagus tentu kita akan sampaikan kepada petani-petani dan pengguna di sini”, katanya.

Biosoy merupakan VUB yang memiliki potensi hasil 3,5 ton per hektare, rata-rata hasil 2,7-3,0 ton per hektar, umur panen 83 hari dan memiliki sifat toleran penyakit karat.

Menurut peneliti Balitngtan Dr Asadi, kedelai ini telah dikembangkan di daerah lain seperti Grobogan, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Bali dan Sulawesi Barat dengan produktivitas rata-rata di atas 3 ton per hektare. Dengan adanya kedelai ini diharapkan dapat menekan impor dan swasembada kedelai segera tercapai. (Balitbangtan/Andika Bakti)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author