Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, tidak menghalangi para pemburu teknologi inovasi untuk mendapat ilmu. Hampir 1.000 peserta mengikuti bimbingan teknologi (Bimtek) daring jeruk dan buah subtropika.
Bimtek digelar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan melalui Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro) sebagai upaya terus melakukan hilirisasi teknologi inovasi kepada masyarakat. Bimtek dalam rangka Balitjestro Innovation Technology Expo (BITE) 2020 ini berlangsung Senin (4/5/2020) hingga 15 Mei mendatang.
Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah menganjurkan agar masyarakat tetap mematuhi prinsip social dan physical distancing dalam melaksanakan kegiatan. Karena itu, pelaksanaan Bimtek tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu melalui online dengan aplikasi zoom dan live streaming youtube. Para peserta Bimtek dapat mengikuti secara langsung dari rumah masing-masing.
Kepala Balitbangtan Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si dalam arahan tertulisnya, menyampaikan bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini kegiatan penelitian dan diseminasi tidak boleh berhenti dan harus terus dihilirkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Karena itu, pemanfaatan teknologi industri 4.0 misalnya penggunaan video conference merupakan pilihan yang tepat pada kondisi saat ini.
Kepala Balitjestro Dr. Ir. Harwanto, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bimtek diikuti 979 peserta yang tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga mancanegara. Tercatat peserta dalam negeri berasal dari 34 provinsi dan terbanyak dari Jawa Timur, sedangkan luar negeri dari Jepang dan Belanda.
“Pesertanya berlatar belakang berbeda-beda, antara lain peneliti, penyuluh, akademisi dan praktisi di bidang pertanian lainnya,” lanjutnya.
Salah satu peserta Bimtek dari Kabupaten Batang, Isnen Ambar Santosa, mengatakan bahwa materi sangat bermanfaat bagi petani untuk pengembangan jeruk khususnya di Kabupaten Batang. Sekarang ini tanaman jeruk telah berkembang di sana dengan pendampingan Balitbangtan melalui Balitjestro. “Ke depan acara seperti ini sebaiknya rutin dilakukan untuk berbagi ilmu kepada masyarakat,” pungkasnya
Adapun materi yang di diseminasikan merupakan hasil-hasil penelitian dan pengembangan tanaman jeruk, stroberi, lengkeng dan anggur. Khusus tanaman jeruk dimulai dari hulu sampai hilir, sedangkan tanaman lain merupakan topik terpilih hasil saran dan masukan dari masyarakat pengguna.
Pada sesi terakhir Bimtek akan dipaparkan pemasaran online sebagai penerapan teknologi 4.0 oleh perusahaan start up yang bergerak di bidang hasil pertanian.
BITE 2020 diselenggarakan empat tahun sekali dan merupakan wadah untuk mengenalkan hasil-hasil penelitian serta teknologi jeruk dan buah subtropika yang telah dicapai selama ini. Event ini juga sebagai sarana akselerasi diseminasi inovasi teknologi dan mendekatkan teknologi ke pengguna.
Dalam event ini, aktor dan agen pertanian dapat bertemu, berdiskusi, menjalin koneksi, pembaharuan informasi, serta berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan mengenai pertanian, terutama jeruk dan buah subtropika. (aminuddin fajar)