Jakarta, Technology-Indonesia.com – Proses penyimpanan yang baik merupakan faktor penting dalam menjaga mutu benih jagung. Selama proses penyimpanan, biji jagung akan mengalami perubahan kualitas dan kuantitas yang dipengaruhi oleh fasilitas penyimpanan serta hama gudang.
Salah satu penyebab rusaknya benih jagung selama penyimpanan adalah kumbang bubuk. Serangan hama kumbang bubuk berdampak fatal karena menyebabkan biji jagung berlubang, cepat pecah serta hancur menjadi tepung sehingga kualitas biji menjadi menurun.
Berbagai macam metode pengendalian hama kumbang bubuk telah dikembangkan, baik secara kimiawi maupun menggunakan bahan nabati. Salah satunya, lada hitam (Piper nigrum) yang memiliki sifat insektisida nabati.
Lada hitam mengandung senyawa aktif antara lain saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, piperin, piperline, piperolaine, piperanine, piperonal. Senyawa piperine ini bersifat repellent pada hama kumbang bubuk, karena mengeluarkan aroma dan rasa pedas sehingga dapat mempengaruhi kumbang bubuk dalam menghasilkan telur dan menimbulkan kematian.
Untuk pembuatannya, gunakan biji lada hitam sebanyak 100 gram kemudian dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah biji mengering, selanjutnya biji diblender sampai halus.
Metode aplikasinya bisa dengan ditaburi pada biji atau dibuat dalam bungkusan dan diletakkan dalam karung biji jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak lada hitam dengan konsentrasi 1,45 mg/mL dalam waktu 80 menit dapat mengakibatkan kematian 10 imago hama kumbang bubuk.
Penelitian lain menemukan bahwa aplikasi bubuk sebanyak 1 gram per 100 gram biji jagung akan menurunkan tingkat kerusakan biji jagung selama penyimpanan dari 8% menjadi 3%. (Sumber Balitbangtan)
Lada Hitam untuk Pengendalian Hama Bubuk pada Benih Jagung
