Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kedelai Anjasmoro yang dikenal sebagai varietas dengan adaptasi luas berkembang baik di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tepatnya di Desa Canden, Kecamatan Jetis. Dengan pola tanam padi-kedelai di lahan sawah pertanaman kedelai musim ini terlihat optimal.
Di tangan kelompok tani Tri Tunggal dan Lestari, Desa Canden, varietas Anjasmoro tampil prima. Dengan tinggi tanaman sekitar 60 cm dan jumlah polong mencapai 55 per tanaman dapat diprediksi hasil lebih dari 3 ton/hektare (ha) jika populasi tanaman mencapai 80%.
Agus Setiyana, staf Produksi dan PLA Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menyampaikan bahwa petani setempat selalu membudidayakan kedelai dalam pola tanam di lahan mereka. Varietas Anjasmoro tumbuh subur di Desa Canden. Petani menanam dengan jarak tanam 30 x 20 cm, rata-rata 2-3 biji per lubang tanam serta pemberian pupuk cair.
Pada tahun 2020, petani di Desa Canden mendapatkan bantuan APBN dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY berupa benih varietas Anjasmoro, inokulan Rhizobium, pupuk cair serta pestisida untuk luasan 15 ha.
Hasil panen dari pengembangan kedelai di Desa Canden, Kabupaten Bantul terutama untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daerah Bantul dan sekitarnya. Dengan harga jual kedelai konsumsi Rp.7.000 per kg, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di sana. Pemanfaatan kedelai biasanya untuk industri tahu dan tempe, apalagi di daerah yogyakarta terkenal dengan gudeg dengan menu pelengkap olahan tahu tempe bacem.
Beragamnya varietas baru kedelai yang telah dirakit dan dirilis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kementerian Pertanian, patut dicoba di wilayah tersebut. Dengan harapan peningkatan produktivitas mencapai 3 ton/ha.
Misalnya dengan varietas Dega 1 yang memiliki biji besar 22 gram/100 biji, umur masak polong 73 hari serta potensi hasil 3,8 ton/ha. Varietas lainnya yaitu Detap 1, kedelai tahan pecah polong dengan potensi hasil 3,58 ton/ha atau Devon 1, kedelai dengan kadar isoflavon tinggi, biji besar 14 gram/100 biji, potensi hasil 3,09 ton/ha. Jika lahan relatif kekurangan air bisa dicoba dengan varieras Dering 1 atau Dering 2 yang merupakan varietas unggul baru (VUB) kedelai toleran kekeringan saat fase reproduktif. (Sumber Balitkabi)
Kedelai Anjasmoro Berkembang Baik di Bantul
