Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitserealia) melepas dua varietas jagung yang mampu tumbuh baik walaupun kurang pemupukan N (Nitrogen). Kedua varietas jagung hibrida tersebut adalah JH 33 dan JH 34 yang dilepas melalui sidang Pelepasan Varietas Tanaman Pangan yang digelar Direktorat Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan di Bogor, Jumat (10/12/2021).
Dilepasnya kedua varietas tersebut sebagai jawaban atas tuntutan petani jagung yang selama ini mengeluhkan langkanya pupuk N. Terlebih di musim tanam, ketersediaan pupuk urea sebagai sumber hara N sering mengalami kelangkaan dikarenakan kebutuhannya bersamaan dengan tanaman pangan lainnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan permintaan pupuk N meningkat tajam dan menjadi langka, sehingga tanaman kurang optimal dan hasil jagung yang diperoleh menjadi menurun. Namun dengan adanya varietas JH 33 dan JH 34 pupuk N yang dibutuhkan oleh petani akan berkurang dan tanaman mampu tumbuh dengan baik walaupun pemberian pupuk N kurang optimal.
Selama ini pupuk N sangat berkontribusi besar dalam peningkatan produksi jagung di dunia. Hal tersebut dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsur hara nitrogen (N) paling tinggi sekitar 50% dari kebutuhan unsur hara lainnya.
Pupuk N sendiri merupakan pupuk anorganik yang diperlukan oleh tanaman jagung untuk mengatasi defisiensi hara Nitrogen. Kekurangan pupuk N pada tanaman jagung bisa mengakibatkan penurunan hasil jagung berkisar antara 10% – 67,13%.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menghasilkan produksi jagung 9-13 ton/ha, dalam pengelolaan hara N pada tanaman jagung hibrida diperlukan pemberian pupuk N sebanyak 200-250 kg/ha
Sebelumnya kedua varietas tersebut telah melalui serangkaian uji coba yang dilaksanakan oleh pemulia dari Balitserealia di Jember, Tapanuli Selatan, Bajeng, Minahasa, Tomohon, Sinjai, Takalar dan Maros.
Berdasarkan hasil pengujian, kedua varietas tersebut tergolong lebih toleran cekaman N rendah dari varietas pembandingnya yaitu varietas ADV 777 dan JH 37. Produktivitasnya pun tinggi yaitu 12,85 ton/ha dan rata-rata hasil 11,22 ton/ha. Selain itu, JH 33 dan JH 34 juga tahan terhadap penyakit karat. (Sumber Balitbangtan)