Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah Jawa Barat (Jabar), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jabar memproduksi benih padi varietas unggul baru (VUB) hasil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian. Produksi benih VUB ini dilakukan di Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung Kabupaten, Cianjur, Jawa Barat sejak awal Juni 2020.
Penanggung jawab kegiatan, Tri Hastini menyampaikan bahwa dasar kegiatan ini mengacu pada salah satu tugas BPTP Jabar yakni melakukan desiminasi varietas unggul. “Untuk melaksanakan kegiatan diseminasi atau memperkenalkan varietas-varietas unggul baru padi, diperlukan benih dengan jumlah yang cukup, maka BPTP Jabar bekerja sama dengan mitra untuk hal ini melakukan produksi benih” terang Tri pada Jumat (25/09/20).
Target produksi benih sebar pada 2020 sebanyak 5 ton yang terdiri dari 2.5 ton benih sebar varietas Pajajaran dan 2.5 ton benih sebar varietas Cakrabuana. Kedua varietas tersebut memiliki keunggulan yakni umur genjah ± 105 setelah semai sudah dapat dikembangkan di wilayah-wilayah yang mempunyai potensi tanam pada masa tanam (MT) 3 dalam rangka untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
Guna menjaga kemurnian benih, Tim BPTP Jabar sejak di lapangan melakukan kegiatan roguing, yaitu kegiatan untuk membuang tanaman tipe simpang (off type) yang diduga merupakan campuran varietas lain (CVL) serta membuang gulma yang berpotensi menurunkan kualitas benih. “Roguing paling tidak dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada fase vegetatif, fase berbunga, dan fase generatif. Selama proses produksi benih, kita bekerja sama dengan BPSB,” tutur Tri.
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dalam kegiatan ini turut melakukan pemeriksaan, baik pemeriksaan lapang maupun pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan lapang dilakukan sejak sebelum tanam, yaitu pemeriksaan terhadap lahan yang akan dijadikan lokasi produksi benih.
Data yang diambil secara lengkap meliputi mengenai sejarah/riwayat varietas yang sebelumnya ditanam pada lahan tersebut, ukuran, blok, keterangan kepemilikan dari petugas berwenang (desa) dan data lain yang diperlukan. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan pada pertanaman pada fase vegetatif, fase berbunga, dan fase generatif menjelang panen. Pada setiap pemeriksaan, akan diperoleh keterangan lulus atau tidaknya pertanaman di lapangan sebagai benih.
Saat ini kegiatan telah memasuki panen. Panen dilakukan pada saat bulir padi sudah matang sempurna. Kegiatan panen dilakukan secara terpisah agar tidak terjadi percampuran dengan varietas lain. Selanjutnya biji calon benih dijemur beberapa kali hingga mencapai kadar air sekitar 9-11%.
“Setelah melalui beberapa tahap proses dan dinyatakan lulus pengujian laboratorium, benih mendapatkan sertifikat lulus sebagai benih. Dalam setiap kemasan 5 kg benih padi diberikan satu label” ujar Tri.
Kegiatan ini akan terus berlanjut hingga tahap akhir yakni distribusi benih untuk diseminasi varietas unggul baru. Menurut Tri, berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar, benih sebar VUB sebaiknya diperkenalkan ke seluruh wilayah kabupaten/kota, tidak hanya diperkenalkan ke wilayah yang provitasnya rendah.
“Jika petani mengenal varietas baru, diharapkan varietas baru tersebut dapat menjadi alternatif untuk mengganti varietas lama yang sudah menurun provitasnya dan sudah menurun ketahanannya terhadap organisme pengganggu tanaman,” pungkasnya. (Sumber BPTP Jabar)
Jaga Ketahanan Pangan, BPTP Jabar Produksi Benih Sebar Padi
