Inpari 36 Lanrang, Solusi Wilayah Endemik Tungro Sulbar

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) didampingi Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kepala Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolittungro) di sela-sela acara Rapat Koordinasi Pajale Provinsi Sulbar meninjau pertanaman Inpari 36 Lanrang yang lebih dikenal sebagai varietas Taro (Tahan Tungro) di Desa Beru-Beru Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar

Sebelumnya tenaga fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari Balai Proteksi Mamuju melaporkan adanya serangan tungro pada musim tanam April-September 2018 seluas 68 hektare (ha). Musim tanam berikutnya Oktober – Maret kembali terjadi kerusakan akibat tungro seluas 50 ha.

Berbekal informasi tersebut, Tim Lolittungro melakukan survei untuk memverifikasi informasi dimaksud dan menemukan hamparan pertanaman padi yang benar rusak akibat serangan tungro.

Menindaklanjuti hasil survei, Lolittungro segera melakukan demplot untuk mengintroduksi teknologi Biotaro, yaitu cara budidaya padi tahan tungro kepada petani setempat. Komponen teknologi yang diperkenalkan adalah varietas tahan tungro Inpari 36 lanrang, sistem tanam jajar legowo 2:1, penanaman tanaman berbunga seperti refugia di pematang, dan penggunaan biopestisida dari ekstrak sambiloto ditambah dengan metharizium.

Performa pertanaman Inpari 36 lanrang di lahan demplot sangat baik, yang ditandai dengan penampakan daun bendera yang masih tegak dan berwarna hijau. Rata-rata jumlah anakan 21 batang per rumpun, dan saat ini kondisi malai dalam proses pemasakan. Melihat penampilan tanaman padi ini, respon petani sangat positif dan menyukai performa Inpari 36 Lanrang. Mereka menyampaikan permohonan secara lisan agar varietas unggul baru (VUB) tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut di Sulbar.

Kepala Puslitbangtan Dr Ir Haris Syahbuddin, DEA yang melakukan kunjungan langsung ke lokasi pertanaman, dan mendapati respon petani yang begitu mengapresiasi varietas Inpari 36 Lanrang, meminta agar Lolittungro segera membuat model pengembangan Inpari 36 Lanrang di seluruh wilayah endemik tungro yang ada di Sulbar.

Hal ini dilakukan sebagai wujud keseriusan Kementerian Pertanian menuntaskan permasalahan tungro di daerah endemik seperti Sulbar. Bahkan ke seluruh wilayah Indonesia guna mendongkrak produktivitas padi nasional dan menggapai cita Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045. (AWA/RTPH/Uje)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author