Indonesia Terima Royalti Rp 5 Miliar dari Penjualan Benih Pacar Air

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan Sakata Seed Corporation menjalin kerja sama pengembangan tanaman hias pacar air (impatient) sejak 2008. Kerja sama tersebut telah menghasilkan varietas baru untuk tanaman pacar air yang tahan tekanan panas dan kekeringan yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan sunpatient.

Tanaman sunpatient dipasarkan oleh Sakata Seed Corporation ke seluruh dunia dengan pangsa pasar terbesar ke Amerika Serikat. Selama 10 tahun kerja sama, Indonesia telah memperoleh manfaat berupa pembayaran royalti senilai Rp 5 miliar dari setiap penjualan benih (berupa stek) sunpatient, dan juga manfaat non finansial dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia.

Kerjasama tersebut diperpanjang hingga 5 tahun ke depan melalui penandatanganan MoU antara Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry dengan Sakata Seed Corporation pada Jumat (26/4/2019) dalam rangkaian pertemuan G20 Meeting of Agricultural Chief Scientist (MACS) di Jepang.

MoU yang ditandatangani memperluas kerja sama baru di sektor hortikultura, tidak hanya untuk tanaman impatient, tetapi juga untuk tanaman hortikultura lainnya. Fadjry menyampaikan, di masa depan kolaborasi dapat diperluas ke sektor lain seperti tanaman pangan dan tanaman perkebunan, dan dengan unit kerja lain di bawah Balitbangtan.

Menurut Fadjry, Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, dalam pemanfaatan kekayaan sumberdaya genetik tersebut, Indonesia masih kekurangan teknologi.

“Saya berharap kolaborasi ini akan menyediakan transfer teknologi yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk melestarikan dan memanfaatkan sumber daya genetik tanaman. Kehadiran Sakata dengan teknologi breeding yang dikuasai mengisi kebutuhan riset kami,” jelas Fadjry.

Sakata Seed Corporation, terangnya, merupakan salah satu perusahaan benih internasional yang berbasis di Jepang. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat menjadi jendela peluang untuk memasarkan produk Balitbangtan ke pasar internasional,” tuturnya.

Kepala Balitbangtan juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian menargetkan menjadi Lumbung Pangan Dunia pada 2045 sehingga Sakata dapat mengambil bagian dalam memperkenalkan produk Balitbangtan kepada dunia.

Balitbangtan juga perlu meningkatkan nilai tambah sumberdaya genetik pertanian di Indonesia. Sementara itu Sakata Seed Corporation memiliki teknologi benih yang telah menghasilkan benih hortikultura yang tersebar di seluruh dunia. Hal tersebut diperlukan Badan Litbang untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya genetik pertanian yang ada.

President Sakata Seed Corporation, Hiroshi Sakata mengatakan bahwa Indonesia harus melindungi kekayaan sumberdaya genetik-nya. Indonesia harus memanfaatkan kerja sama dengan pihak asing yang mempunyai komitmen dan kredibilitas yang tinggi agar dapat memperoleh manfaat sebanyak-banyaknya.

Pada kesempatan tersebut, Hiroshi Sakata menawarkan kerja sama untuk dua komoditas sayuran penting di Indonesia yaitu cabe dan bawang merah. Sakata juga menawarkan kerja sama teknologi gen adding yang dikuasai Sakata. Teknologi ini mampu menghasilkan benih hibrida dalam kuantitas yang besar.

Terkait rencana kerjasama untuk teknologi produksi benih sayuran, Balitbangtan akan menindaklanjuti hal tersebut dan menunjuk Balai Penelitian Tanaman Sayuran sebagai instansi pelaksana rencana kerjasama pengembangan benih bawang merah hibrida.

Pangan Fungsional

Selain perpanjangan kerja sama dengan Sakata Seed Corporation, dilaksanakan rencana Joint Developing Program for New Plant Resources dengan Hirata Corporation pada Sabtu (27/4/2019). Pertemuan dengan Yasuhide Hiraga dari Hirata Corporation menghasilkan kesepakatan untuk melaksanakan penelitian bersama pengembangan berkelanjutan sumber daya nabati baru untuk makanan fungsional, kosmetik dan penggunaan toiletry serta farmasi.

Hiraga menyampaikan bahwa saat ini di Jepang, permintaan penelitian baru untuk makanan fungsional, bisnis kosmetik dan perlengkapan mandi serta industri farmasi meningkat. Selama bertahun-tahun, perusahaan telah berfokus pada bahan dan komoditas dalam negeri yang tersedia di Jepang atau pendekatan sintetis untuk mengembangkan minuman diet, teh khusus dan lain-lain atau obat baru.

Namun, ke depan perlu upaya untuk mencari sumber daya baru dan berharap dapat bekerjasama dengan Balitbangtan. Kerjasama ini juga diharapkan untuk melindungi sumber daya genetik dalam menghadapi perubahan iklim.

Kepala Balitbangtan menyambut baik rencana kerja sama tersebut dan akan melakukan koordinasi internal untuk membahas usulan tersebut.

“Terkait pemanfaatan sumber daya genetik dan jika nantinya akan dimanfaatkan secara komersial maka akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan dan kebijakan Nasional serta untuk akses dan benefit sharing sesuai dengan Convention on Biological Diversity (CBD) dan International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author