Desy Ratnasari Apresiasi Upaya Kementan Bantu Peternak Dengan Ayam KUB

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sejumlah 100 anggota dari 4 kelompok ternak asal Kota dan Kabupaten Sukabumi mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Inovasi Peternakan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) Berbasis Rumah Tangga di Islamic Center, Kota Sukabumi (9/8/2018)

Kegiatan yang dilaksanakan Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) dalam rangka mendukung program perbibitan/perbenihan nasional ini merupakan salah satu upaya mencapai visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia melalui benih/bibit unggul yang merupakan inovasi hasil penelitian.

Balitbangtan telah menghasilkan inovasi bibit unggul ayam kampung yang diberi nama Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB). Ayam KUB telah dilepas Menteri Pertanian pada 2014 dengan nama Ayam KUB-1 melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 274/Kpts/SR.120/02/2014.

Ayam KUB merupakan ayam kampung hasil seleksi genetik yang memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Produksi telur (henday) ayam KUB sebesar 45 – 50% dibanding ayam kampung biasa yang hanya 20% pada pemeliharaan semi intensif dan 30% pada pemeliharaan Intensif. Puncak produksi telur mencapai 84% pada umur ayam 31 minggu. Serta, Produktivitas telur lebih tinggi yaitu 160 – 180 butir/tahun.

Para anggota kelompok ternak mendapatkan pengayaan materi dengan topik budidaya ayam lokal unggul Balitbangtan, manajemen pemeliharaan percepatan perbibitan ayam KUB dan manajemen pakan dari Prof. Sofjan Iskandar, peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Ciawi. Sementara Diah Sunarwati dari Puslitbang Hortikultura menyampaikan topik budidaya tanaman durian.

Kepala Puslitbangnak mewakili Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), Atien Priyanti mengatakan program terbaru Kementerian Pertanian (Kementan), yakni Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) merupakan upaya untuk mengurangi kemiskinan di tanah air berbasis pertanian . Pada 2018, Kementan akan mengupayakan 10 juta bibit ayam dan menargetkan program “Bekerja” yang dilaksanakan di 10 provinsi.

Untuk percepatan penyediaan bibit ayam tersebut, 17 Provinsi melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) akan ikut melaksanakan pendampingan kepada peternak dengan skala rumah tangga. Balitbangtan, lanjutnya, berkomitmen untuk mendampingi peternak secara penuh.

“Untuk itu diperlukan langkah diseminasi pengembangan melalui kegiatan kemitraan dengan pihak pembibit (sebagai inti), yang kemudian mampu didistribusikan pada peternak lainnya selaku petani plasma,” terang Atien.

Harapannya, pengembangan bibit ternak unggul melalui kemitraan ini mampu diadopsi oleh peternak di berbagai kawasan pengembangan ternak terutama di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, sehingga mampu berkembang di masyarakat, dan mampu meningkatkan pendapatan peternak di pedesaan.

Atien mempersilakan para peternak untuk belajar dan dibina di Balitnak. Untuk usaha pembibitan, peternak akan diberi bibit indukan dan mesin penetas. Hal tersebut disambut antusias oleh para peternak yang hadir karena melihat peluang besar bermitra dengan peternak inti untuk ikut menjadi bagian dari penyedia 10 juta bibit ayam.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Komisi VIII yang juga putra daerah Sukabumi, Hj. Desy Ratnasari mengapresiasi upaya Kementan untuk membangun sinergi dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam mengupayakan 10 juta bibit ayam yang nantinya akan dibagikan pada rumah tangga miskin. Desy mengingatkan, upaya yang dilakukan pemerintah perlu didukung oleh usaha yang sungguh-sungguh dari para peternak.

Plt Walikota Sukabumi, H. Dadi Iskandar juga menyampaikan apresiasi dan harapannya atas sinergi yang dijalin dalam program Bekerja Kementan. “Pendekatan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan ekonomi masyarakat, karena dengan usaha pembibitan ternak ayam KUB melalui pendampingan inovasi teknologi Balitbangtan dapat menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja lokal,” lanjutnya.

Menanggapi percepatan pembibitan ayam di 17 provinsi, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), Haris Syahbuddin melalui wawancara terpisah menegaskan dukungannya. “Tenaga peneliti, penyuluh BPTP akan bersinergi dengan penyuluh daerah dan petani inti setempat dalam rangka pendampingan teknologi pembibitan dan budidaya petani plasma,” tegasnya.

Pada Bimtek ayam KUB ini dilaksanakan penyerahan 50 polybag bibit tanaman durian, 2 kuintal benih unggul padi, 2.000 ekor DOC ayam KUB di Kota/Kab. Sukabumi kepada 4 kelompok ternak yaitu KT. Perbawati Sarasa, KT. Caringin, KT. Baraya, dan KT Hurip Cipancur. Setiap kelompok ternak terdiri dari 25 anggota. SW/ENW/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author