Jakarta, Technology-Indonesia.com – Chinese Agricultural Research For Tropical Sciences (CATAS) kembali kunjungi Kementerian Pertanian (Kementan) pada Selasa (17/9/2019). Sebelumnya, pada 5 Agustus lalu, CATAS berkunjung ke Puslitbang Perkebunan di Bogor. Kali ini kunjungan CATAS didampingi Pihak Kedubes China di Jakarta.
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Dr. Ade Candradijaya saat memberikan pengantar menyebutkan bahwa kebutuhan kerja sama ini akan menjadi salah satu wadah untuk memperkuat capacity building dari sumberdaya manusia.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Syafaruddin, Ph.D saat mendengarkan keinginan dari CATAS terkait MoU menyampaikan bahwa untuk nota kesepahaman terkait kerja sama akan sangat kongkrit karena posisi CATAS yang setara dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Mr. Liu Lei selaku Second Secretary Science and Technology Affair dari Kedubes Republik Rakyat China di Jakarta menyampaikan bahwa CATAS berlokasi di Provinsi Hainan yang iklimnya sama-sama tropis seperti di Indonesia dengan ragam komoditas yang ditanam seperti karet, kopi, cassava, nanas, dan tanaman tropis lainnya. Kerja sama ini diharapkan bermanfaat bagi kedua belah pihak, jelasnya.
Pada kunjungan tersebut, Tim CATAS juga menunjukkan hasil inovasinya yaitu serat pelepah nanas diolah menjadi kaos kaki antibakteria yang sudah diproduksi massal.
Usai berkunjung ke Biro KLN, di Kementan Tim juga akan melanjutkan kunjungan ke Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Serpong untuk menjajagi kemungkinan kerjasama mekanisasi pertanian, mengingat CATAS juga memiliki divisi terkait alat dan mesin pertanian.
Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry dalam kesempatan lain mengungkapkan bahwa kerja sama dengan beberapa pihak saat ini akan didorong untuk mendukung 6 flagship. Balitbangtan terlibat aktif didalamnya, utamanya pada padi, jagung, kedelai, cabai bawang merah, cabai merah, dan sapi potong.