BPTP Sumsel Kajiterap Budidaya Kedelai di Lahan Kurang Subur Kabupaten PALI

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki luas lahan pertanian yang cukup besar. Salah satu komoditas pangan yang dikembangkan adalah kedelai. Pengembangan areal persawahan di Sumsel lebih difokuskan untuk pertanaman padi, karena itu pengembangan kedelai mengharuskan pemanfaatan lahan lainnya yang potensial.

Salah satu solusi pengembangan kedelai adalah melalui optimalisasi pemanfaatan lahan serta penerapan inovasi teknologi anjuran di tingkat petani. Ketersediaan lahan sub optimal atau lahan kurang subur sangat mendukung upaya perluasan areal tanam kedelai. Namun, perlu dibarengi dengan penerapan inovasi teknologi agar dapat meningkatkan produktivitas kedelai tersebut.

Pada Tahun 2018, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumsel melaksanakan kajiterap budidaya kedelai di lahan kurang subur melalui Kegiatan Budidaya Kedelai di Lahan Kering Masam dan Budidaya Kedelai Sebagai Tanaman Sela Diantara Tanaman Karet Belum Menghasilkan (TBM). Kedua kegiatan tersebut dilakasanakan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumsel.

Penanggung Jawab Kegiatan, Tumarlan Thamrin mengatakan bahwa penggunaan varietas unggul yang memiliki potensi hasil yang tinggi dapat berkontribusi nyata terhadap peningkatan produksi kedelai. Namun, penggunaan varietas unggul harus disesuaikan dengan karakteristik wilayah pengembanganya..

Paket teknologi yang diintroduksi oleh Tim Pengkaji BPTP Sumsel antara lain penggunaan varietas unggul, pemberian pupuk berdasarkan hasil PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering), penanaman dengan alat tanam biji-bijian serta pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) berdasarkan pengendalian hama terpadu.

Bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten PALI dan jajarannya, BPTP Balitbangtan Sumsel telah melaksanakan kegiatan Panen Bersama Budidaya Kedelai Sebagai Tanaman Sela diantara Tanaman Karet Belum Menghasilkan pada akhir Oktober lalu. Panen di lahan perkebunan karet milik petani kooperatif, H. Sugiyanto seluas 3 hektare ini dibuka Bupati Kabupaten PALI yang diwakili oleh Asisten II, Mohammad Husni.

“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada BPTP Balitbangtan Sumsel yang telah membantu masyarakat petani kami dengan memberikan pengetahuan berupa paket teknologi,” ujar Mohammad Husni.

Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel, Amiruddin Pohan dalam sambutannya mengatakan bahwa salah satu tugas dan fungsi BPTP adalah merakit teknologi spesifik lokasi dan mendiseminasikannya kepada pengguna.

“Kami mengajak para PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) selaku ujung tombak (pembangunan pertanian) dan mitra kami (BPTP) untuk bisa mendiseminasikan teknologi yang telah dihasilkan agar cepat dirasakan oleh petani,” ujar Amiruddin.

Selain Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pali, Ahmad Jhoni, panen juga dihadiri oleh Kapolsek, Koramil Talang Ubi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), PPL, serta perwakilan kelompok tani.

Hasil ubinan BPS (Badan Pusat Statistik), kedelai yang ditanam di sela tanam karet yang telah berumur tiga tahun ini menghasilkan 1,065 kg untuk Varietas Anjasmoro dan 2,595 kg untuk Varietas Dena 1. Sedangkan hasil ubinan yang dilakukan oleh tim pengkaji dan PPL setempat pada 18 November 2018 untuk kedelai di lahan kering masam menghasilkan 2,497 ton/ha untuk varietas Dena 1 dan 2,715 ton/ha untuk varietas Anjasmoro.

Pemerintah Daerah PALI serta petani sangat merespon kejiterap yang telah dilaksanakan oleh BPTP Sumsel serta akan mengembangan budidaya kedelai ini dibeberapa lokasi lain. Evi Susanti/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author