Jakarta, Technology-Indonesia.com -Sumberdaya genetik (SDG) lokal merupakan kekayaan alam yang harus dilestarikan. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan mendokumentasikan secara lengkap mengenai karakter tanaman, sehingga mudah diidentifikasi kedepannya. Identifikasi ini juga akan berguna untuk kegiatan pelepasan varietas dan pengembangan varietas lokal tersebut.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepulauan Riau sebelumnya telah mengidentifikasi adanya varietas unggul lokal singkong dan durian di Kabupaten Bintan yang perlu untuk dikarakterisasi. Hasil karakterisasi akan didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Tanaman Kementerian Pertanian RI untuk mendapatkan tanda daftar. Nantinya, sumberdaya genetik lokal yang sudah terdaftar tersebut akan terus dikembangkan hingga dapat dilepas.
Untuk proses identifikasi, karakterisasi, dan pendaftaran varietas lokal ini, BPTP Kepri bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan serta Balai Benih Induk Provinsi Kepri. Dalam kunjungan di kantor DKPP Bintan Tim SDG diterima oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Bintan, Agus Widyasmiko. Tim SDG menyampaikan maksud kegiatan identifikasi dan karakterisasi, serta tindakan pengembangan varietas lokal kedepannya.
Kegiatan karakterisasi dilakukan pada tanggal 12 dan 13 April 2021.Tim dari BPTP Kepri terdiri dari Salfina Nurdin A, Khoiru R. Rambe, Gokma A.Siregar, dan Annisa Dhienar A. Selain itu ada Pengawas Benih Tanaman dari BBI Prov. Kepri yang turut serta kali ini, yakni Melda Susanti.
Tanaman yang dikarakterisasi dalam kesempatan kali ini adalah singkong dan durian. Terdapat empat varietas singkong lokal yang telah dikembangkan lebih dari 20 tahun oleh petani di Kabupaten Bintan, khususnya di daerah Gunung Kijang. Keempat varietas tersebut terdiri dari varietas Jantung Bintani, Sapat Putih Gemilang, Sapat Hitam Gemilang, dan Monggo Bintani. Ciri singkong yang paling terlihat dari pohonnya antara lain sifat percabangan serta jumlah helai daun dalam satu tangkai.
Tanaman kedua adalah durian hasil peranakan lokal milik petani di desa Sri Bintan, kampung Poyotomo. Durian yang disebut Anak Tupai tersebut telah diakui memiliki buah dengan rasa yang enak dan dagingnya tebal.
Karakterisasi dilakukan dengan mendokumentasikan bunga, daun, bentuk tajuk, tinggi tanaman, dan lain-lain Sifat buahnya sendiri belum dapat didokumentasikan karena tanaman baru berbunga.
Pada tahun 2019, BPTP Kepri telah mendaftarkan 7 varietas durian lokal dari Kabupaten Bintan. Ketujuh varietas tersebut beserta SDG lokal yang dikarakterisasi tahun ini akan terus dikembangkan dan ditanam dalam skala lebih luas agar bisa dilepas dalam beberapa tahun kedepan. (Sumber BPTP Kepri)
BPTP Kepri Karakterisasi Calon Varietas Lokal Singkong dan Durian Unggul dari Kabupaten Bintan
