Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pada 2019 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian melepas varietas padi khusus dengan kandungan pigmen tinggi, yaitu, Jeliteng, Pamelen dan Pamera. Di awal 2020, Balitbangtan juga merilis varietas Inpari Arumba.
Tiga diantara varietas unggul baru (VUB) tersebut adalah beras merah yaitu varietas Pemelen, Pamera dan Arumba. Beras merah bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung antosianin (senyawa fenolik) yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan mencegah penyakit pada manusia.
Varietas Arumba merupakan beras merah aromatik dengan aroma khas. Tekstur nasinya pulen. Kandungan senyawa fenolik tinggi, mencapai 5742,35 ± 124,1 mg AAE/100 gram BPK. Sedangkan, varietas Pamelen merupakan padi merah yang memiliki tekstur nasi pulen dengan rata-rata hasil 6,73 ton GKG (gabah kering giling) per hektare (ha). Potensi hasilnya bisa mencapai 11,91 ton/ha. Jika dibandingkan padi merah Inpari 24 yang telah dilepas empat tahun lalu, varietas Pamelen lebih unggul dari segi potensi hasil. Umur yang lebih genjah, yakni mencapai 112 hari setelah sebar.
Varietas Pamera merupakan turunan Pusa Basmati 4. Pamera mempunyai rata-rata hasil prosuksi 6,43 ton GKG/ha, dan potensi hasil 11,33 ton/ha. Tinggi tanaman sekitar 106 cm membuatnya tahan rebah. Umur panen 113 hari setelah sebar. Tekstur nasi sedang. Total fenolik mencapai 5384,1 ± 345,8 mg GAE/100 gram BPK.
Sedangkan varietas Jaliteng merupakan beras hitam yang mempunyai tekstur nasi pulen dan kandungan fenolik yang sangat tinggi 7104,3 ± 417,9 mg GAE/100 gram BPK. Rata-rata hasil 6,18 ton GKG/ha. Potensi hasil 9,87 ton GKP (gabah kering panen)/ha. Umur yang genjah dan tanaman tidak terlalu tinggi, membuat jeliteng memiliki vigor yang baik.
Sebagai langkah diseminasi varietas unggul baru yang sudah dihasilkan oleh Balitbangtan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah melaksanakan kegiatan demfarm VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi. Salah satunya ada di Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar seluas 10 hektare.
Pelaksanaan kegiatan demfarm ini dikawal terus oleh BPTP Jateng, mulai dari bimbingan teknis, monitoring dan pendampingan berkelanjutan. Termasuk cara tanam, biasanya manual kali ini diperkenalkan cara tanam menggunakan mesin rice transplanter dengan sistem tanam tegel (jarak tanam 25×20 cm). Semakin terbatasnya tenaga tanam, maka penggunaan mesin ini diharapkan dapat menjadi solusi langkanya tenaga tanam.
Varietas unggul Baru padi khusus yang ditanam antara lain varietas Pamelen, Jeliteng, Tarabas, Baroma, Arumba dan Nutri Zinc. Sedangkan VUB padi potensi hasil tinggi ditanam Siliwangi, Inpari 43, Inpari 46, dan Inpari 32.
Pada demfarm ini diperkenalkan komponen teknologi peningkatan produktivitas padi antara lain penggunaan VUB padi potensi hasil tinggi, sistem tanam jajar legowo, tanam dengan mesin rice transplanter serta pengendalian OPT terpadu. (Sumber BPTP Jateng)