Bimtek Jagung Hibrida Balitbangtan, Upaya Wujudkan Gorontalo sebagai Sentra Benih Berbasis Inovasi Teknologi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu mengapresiasi upaya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terkait riset pengembangan penakaran pembibitan benih jagung hibrida berbasis korporasi petani di Gorontalo Utara. Program ini sangat penting mengingat Provinsi Gorontalo memiliki produksi jagung yang dikenal luas bahkan secara nasional, namun tidak memiliki sentra industri benih.

Thariq menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Teknologi Produksi Jagung Hibrida Balitbangtan di Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada Kamis (3/5/2021). Bimtek ini digelar oleh Balitbangtan melalui kolaborasi Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Tanam Perdana Jagung Hibrida Varietas JH 37.

Thariq berharap kegiatan perbenihan khususnya di Gorontalo Utara akan memberi dampak multiplier effect yang luar biasa di wilayah tersebut. Thariq menilai, kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk masyarakat Gorontalo Utara. Sebanyak 50 hektare lahan yang telah disiapkan di Kecamatan Sumalata dan diberikan pelatihan secara langsung oleh para ahli dari Balitsereal.

“Kami berharap para petani agar betul-betul program ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, memahami materi yang diberikan, serta dapat mempraktikkan dalam rangka menyiapkan bibit benih,” ucapnya.

Thariq meyakini, kondisi Gorontalo Utara yang memiliki posisi strategis, akan menjadi peluang bila program tersebut dapat dimaksimalkan dan memberikan dampak secara ekonomi. Ia berharap penakaran benih jagung ini bukan hanya mampu menyuplai kebutuhan masyarakat di Gorontalo Utara, tetapi sampai ke tingkat provinsi bahkan bisa dipasarkan ke wilayah lain yang menginginkan benih dengan kualitas terbaik.

Kepala Balitsereal, Muhammad Azrai menyampaikan bahwa Gorontalo merupakan wilayah yang sudah lama diimpikan untuk menjadi sentra benih. “Ini akan menjadi sejarah jika kita berhasil memproduksi benih yang dimulai di Kecamatan Sumalata serta akan terus berkembang sehingga menjadikan Gorontalo sebagai Provinsi sentra benih berbasis inovasi teknologi,” tuturnya.

Sebanyak dua varietas yang akan ditangkarkan yaitu Nakula Sadewa (Nasa 29) dan JH 37. Azrai mengungkapkan dua varietas ini sangat cocok untuk wilayah tersebut, karena Gorontalo merupakan wilayah yang agak kering dan banyak naungan.

Azrai menyampaikan kepada para petani untuk selalu menggunakan benih nasional yang tidak kalah dengan produk luar sehingga akan menambah devisa negara. Ia juga mengungkapkan kesiapannya memfasilitasi para penangkar yang ada di Sumalata dengan memberikan benih, pupuk, obat-obatan serta pendampingan kepada para penangkar.

Sebagai langkah awal dilaksanakan penyerahan benih oleh Kepala Balitsereal kepada petani calon penangkar yang merupakan simbolis untuk digunakan pada kegiatan penangkaran jagung hibrida Kemtan dengan luasan 50 hektare.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author