Bimtek Budidaya dan Perbenihan Pisang Kepok Tanjung di Subang

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya dan Perbenihan Pisang Kepok Tanjung di IP2TP Wera Subang, Jawa Barat pada Minggu (3/10/2021). Pisang Kepok Tanjung atau Pisang Kepok Tanpa Jantung merupakan jenis tanaman pisang yang tidak memiliki bunga jantan atau jantung.

Bimtek ini merupakan rangkaian kegiatan dari hilirisasi inovasi teknologi Badan Penlitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bersama kegiatan produksi benih dan demplot budidaya pisang Kepok Tanjung.

Kepala Balitbu Tropika, Heru Praptana dalam sambutannya mengatakan bahwa pisang sebagai tanaman buah pioner yang adaptif pada sebagian besar agroekosistem, relatif mudah dan murah dalam teknik budidaya, serta memiliki peluang pasar yang besar baik dalam bentuk segar maupun olahan. Pisang diharapkan menjadi komoditas pilihan untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Subang dalam mendukung optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan kawasan buah untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, kerjasama yang sinergis dan harmonis lintas stakeholder dari penyedia inovasi, pemangku kebijakan, praktisi, industri dan masyarakat menjadi kunci dlm pengembangan pertanian berbasis kawasan buah khususnya pisang Kepok Tanjung.

Materi yang diberikan dalam Bimtek ini yaitu pengenalan varietas dan teknologi budidaya Pisang Kepok Tanjung; teknologi perbenihan Pisang Kepok Tanjung; praktik perbanyakan benih Pisang Kepok Tanjung, mangga dan durian.

Kadistan Kab. Subang, Nenden Setiawati mengatakan bahwa Subang memiliki slogan JaWaRa: Jaya Istimewa Sejahtera, sehingga semua program pembangunan diarahkan untuk kejayaan, keistimewaan dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan adanya Bimtek ini diharapkan akan meningkatakan wawasan inovasi baru dalam rangka peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk siap bersaing, mandiri di wilayah sendiri”, ungkapnya.

Sementara anggota Komisi IV DPR RI, Sutrisno mengatakan bahwa Bimtek inovasi secara masif yang diinisiasi oleh wakil rakyat dan dieksekusi oleh pemerintah untuk hadir membawa inovasi agar segera teradopsi dan segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Keberhasilan implementasi dan pengembangan inovasi nantinya ada di tangan masyarakat,” tuturnya.

Tanpa Jantung

Pisang Kepok Tanpa Jantung atau yang lebih dikenal dengan Pisang Kepok Tanjung merupakan jenis tanaman pisang yang tidak memiliki bunga jantan atau jantung. Salah satu keunggulan pisang ini adalah tidak mempunyai jantung atau lebih tepatnya bakal buah menjadi buah seluruhnya.

Karena itu, tidak diperlukan lagi pekerjaan membuang jantung seperti pada tanaman pisang pada umumnya. Pembuangan jantung dilakukan untuk mencegah penularan penyakit layu bakteri secara alami yang disebarkan oleh serangga.

Tidak seperti pisang kepok lain yang terasa asam, varietas ini manis dengan kandungan total padatan terlarut (TSS) sebesar 2930% brix. Inilah, salah satu bukti, bahwa Indonesia adalah negara mega diversity untuk buah-buahan tropika.

Hasil penelitian Balitbu Tropika menyebutkan, varietas Kepok Tanjung berasal dari Pulau Seram, tepatnya di Desa Makariki, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Bobot buah pertandan 15-25 kg, jumlah sisir per tandan 9-17 dengan jumlah buah per sisir 13-18.

Jumlah buah per tandan 150-250, panjang buah 10-17 cm, diameter buah 3,0-5,0 cm, warna kulit buah matang kuning, warna daging buah matang kuning orange, tekstur buah kenyal, bobot satu buah 125-170 gram. Pisang ini memiliki cita rasa daging buah manis (pisang olah) serta daya simpan pada suhu kamar 15-21 hari, dan potensi hasil per hektare/tahun 20-30 ton. (Sumber Balitbu Tropika)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author