Jakarta, Technology-Indonesia.com – Bawang Merah merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan fluktuasi harga tinggi. Karena itu, salah satu strategi yang dapat dipilih adalah bertanam bawang merah sepanjang musim. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menggunakan benih asal biji botani/ TSS (True Shallot Seed).
Kegiatan Demplot Klaster Bawang Merah menggunakan TSS di Luar Musim dilaksanakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Karya Bhakti I Desa Purworejo, Kec. Ngantang Kab. Malang, bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jawa Timur dan Bank Indonesia (BI). Inovasi teknologi yang terapkan yaitu penggunaaan benih TSS sebagai sumber benih, teknologi air kelapa untuk memperbanyak jumlah umbi per rumpun, penggunaan (refugia, light trap, perangkap kuning, trichokompos) untuk pengendalian OPT (Organisme Penganggu Tanaman).
Panen perdana dilaksanakan pada Senin (4/11/2019) di lahan milik Poktan Karya Bhakti I. Ketua Poktan dalam laporannya menyebutkan bahwa provitas yang diperoleh adalah 20,7 ton/hektare, berdasar perhitungan ubinan pada luasan 1 m2 adalah 2,07 kg. Hasil tersebut direspon baik oleh Poktan, karena kegiatan tersebut dilaksanakan di luar musim.
Kepala BPTP Balitbangtan Jawa Timur, Chendy Tafkresnanto, menegaskan bahwa BPTP akan terus mendampingi kegiatan petani, sebagai penghasil Teknologi juga bertugas membumikan teknologi yang dihasilkan, karena keberhasilan pertanian salah satunya menggunakan inovasi teknologi.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Amminurridho mengucapkan terimakasih kepada BPTP Jawa Timur karena telah memberikan pendampingan intensif dan provitasnya cukup tinggi di luar musim, dan diharapkan jika provitas diluar musim tinggi maka inflasi komoditas bawang merah dapat dikendalikan.
Panen perdana dihadiri Kepala Desa Purworejo beserta perangkat desa, PPL Kec. Ngantang, dan anggota Poktan Karya Bhakti I.
