BBI Ujung Menteng Tanam Benih Umbi Bawang Merah Unggul Balitbangtan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di DKI Jakarta tidak menghalangi berjalannya kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta dalam mendiseminasi hasil pertanian. BPTP Jakarta bekerjasama dengan Pusbang Benih dan Proteksi Tanaman Dinas KPKP DKI Jakarta melakukan produksi benih unggul bawang merah dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Lokasi produksi benih bawang merah ini di lahan BBI (Balai Benih Induk) Ujung Menteng – Jakarta Timur, lahan milik Pemda DKI Jakarta yang diperuntukkan khusus untuk produksi benih padi dan bawang merah. Pengolahan lahan, perlakuan pemupukan awal sudah dilakukan pada bulan Juni – Juli 2021.

Penanaman benih umbi dilakukan pada 9-11 Agustus 2021 di lahan seluas kurang lebih 3000 m2. Varietas bawang merah yang ditanami dengan benih umbi adalah varietas Pancasona, Kramat 1 dan Sembrani label kuning yang berasal dari hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Balitbangtan.

Varietas Pancasona yang dilepas Balitbangtan pada 2011 merupakan bawang merah berproduksi tinggi dengan hasil umbi per hektare (ha) antara 6,90 hingga 23,71 ton. Warna umbinya merah keunguan dengan berat per umbi 5 – 32 gram. Bawang ini dapat dipanen lebih cepat dibandingkan varietas lainnya, yaitu 50-57 hari setelah tanam (hst) dengan masa simpan cukup lama antara 3-4 bulan setelah dipanen.

Bawang Merah varietas Kramat 1 merupakan hasil persilangan varietas Maja Cipanas x Bawang Bombay (Gunung Batu). Umur tanaman 60 hari dengan potensi produksi umbi 8 – 25,3 ton/ha umbi kering. Varietas Kramat 1 agak tahan terhadap Fusarium dan kurang tahan terhadap Alterania porri.

Bawang merah Sembrani merupakan hasil kawin silang antara bawang merah Thailand dengan bawang bombai. Bawang merah ini mempunyai daun berwarna hijau muda dan bentuk umbinya sangat bulat dengan warna merah pucat. Waktu berbunga lebih singkat, yaitu 28 hari setelah tanam dan sudah bisa dipanen pada umur 54 hari setelah tanam, dengan hasil umbi 6,90 – 23,71 ton/ha dan tahan disimpan antara 2-4 bulan setelah panen.

Proses budidaya produksi benih ini menggunakan teknologi budidaya bawang merah Balitbangtan, diantaranya menggunakan Gliokompos dan Bioprotektor sebagai upaya pengendalian hama tanamannya. Selain itu kerjasama antara peneliti dari BPTP Jakarta (budidaya dan hama penyakit) dengan para POPT dari Pusbang Benih dan Proteksi Tanaman.

Pendampingan dari Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian juga akan diupayakan agar hasil produksi benih bawang merah nantinya dapat disertifikasi. Semoga hasil panen umbi bawang merah ini dapat mencapai target yang telah ditentukan. Sehingga benih umbi ini nantinya dapat didistribusikan kepada masyarakat Jakarta. (Sumber BPTP Jakarta

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author