Sukabumi, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) pada Rabu (16/1/2019) menerima kunjungan dari Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro), Cocoa Sustainable Partnership (CSP), PT Kirana dan Nestle. Pada kunjungan tersebut terjalin kesepakatan pengembangan kopi, karet, dan kakao.
Balittri merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Litbang Pertanian yang berlokasi di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Komoditas yang menjadi mandat utama Balittri adalah kopi, kakao, karet, teh dan kemiri sunan, sedangkan komoditas pendampingnya ada kemiri sayur, kola, makadamia, melinjo, tamarin, iles-iles dan jarak pagar.
Selain tempat penelitian, Balittri juga mendapatkan tugas khusus untuk memproduksi benih unggul bersertifikat tanaman kakao, kopi arabika, kopi robusta dan karet serta tanaman industri pertanian lainnya. Fasilitas perbenihan komoditas perkebunan di Balittri ini terbilang modern dan lengkap dengan kapasitas produksi 2 juta benih per tahun. Rumah benih yang terbuat dari baja ringan terlihat kokoh dan rapi dengan luas bangunan rumah benih mencapai 1.2 hektar.
Pengembangan komoditas kopi dan kakao di hilir juga telah menghasilkan berbagai produk seperti permen coklat, bubuk coklat, kopi dan teh yang sudah siap saji. Produksinya dilakukan di instalasi bioindustri kakao dan kopi yang telah dilengkapi dengan mesin dan peralatan pengolahan kopi dan kakao.
Diantara tanaman industri yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah tanaman kemiri sunan penghasil biodiesel. Sejak Balittri berdiri pada tahun 2011, tanaman kemiri sunan atau kemiri minyak ini telah menjadi komoditas penghasil bahan bakar nabati pengganti tanaman jarak pagar yang sudah terlebih dahulu dikembangkan.
Karena itu tidak heran jika di Kebun Percobaan Pakuwon yang letaknya tidak jauh dari kantor Balittri telah tersedia inovasi teknologi komoditas tersebut, mulai dari koleksi plasma nutfah, perbenihan, kebun produksi, alat pengolahan hasil panen, dan alat prosesing minyak nabati.
Di ruang displai instalasi bioenergi tersedia berbagai contoh minyak nabati yang berasal dari berbagai jenis tanaman yang menghasilkan minyak seperti kelapa sawit, jarak pagar, bintaro, bahkan ada bioetanol yang berasal dari batang gandum. Kemiri sunan selain menjadi bahan baku biodisel juga bisa menjadi bahan pembuat sabun, lilin dan lain-lain.
Layanan jasa untuk publik yang menjadi prioritas lembaga ini, adalah konsultasi, pemurnian klon/varietas, bimbingan teknis tentang teknologi budidaya dan pasca panen komoditi karet, kopi, kakao dan teh.
Setelah meninjau perbenihan kakao, karet, kopi robusta dan kopi arabika, kebun entres kopi robusta. Rombongan dari PISAgro melakukan diskusi selama kurang lebih 1 jam dengan Kepala Balittri di ruang kerjanya.
Diskusi menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti kunjungan tersebut dengan kerjasama yang lebih konkrit. Beberapa kesepakatan dari kunjungan tersebut antara lain menghidupkan kembali kebun Induk kakao di tiga lokasi di Sulawesi, dan kerjasama tenaga ahli pengembangan kebun bibit karet di Lampung. Kesepakatan lainnya, kerjasama dengan Nestle dengan kebun Model Balittri di Lampung Utara untuk memperoleh bibit kopi unggulan lokal memenuhi kebutuhan replanting kebun petani Tanggamus.