Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menggelar Sosialisasi Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik (SDG) Lokal untuk Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Global di Jakarta, Kamis (28/11/2019). Sosialisasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan serta menghasilkan sebuah pemahaman atau kesepakatan bersama terkait regulasi kebijakan SDG dan teknologi pendukungnya.
Kepala Balitbangtan Dr Fadjry Djufry dalam sambutannya mengatakan bahwa pemanfaatan SDG memerlukan berbagai komponen pendukung, dua diantaranya adalah ketersediaan teknologi dan regulasi yang memadai.
“Dukungan teknologi akan memberikan kemudahan dan percepatan untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inovasi, sedangkan ketersediaan regulasi akan menjaga, melindungi serta mendorong pemanfaatan SDG lebih optimal agar ada pembagian keuntungan antara pemilik dan pengguna SDG secara adil,” ujar Fadjry.
Lebih lanjut Fadjry menjelaskan, banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap SDG yang dimiliki Indonesia, untuk itu masyarakat harus mengetahui pentingnya SDG lokal.
“Kadang kita sering lupa, saat ada tamu dari luar negeri, benih dan biji tanaman kita semuanya diberikan, padahal tanpa disadari itu menyebabkan SDG kita terbawa ke luar negeri. Untuk itu kita perlu adanya undang-undang terkait perlindungan SDG,” tambahnya.
Pada kesempatan ini Fadjry juga menekankan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tidak hanya fokus dalam upaya konservasi saja, namun juga pemanfaatannya.
Ia mencontohkan, Kementan telah menjalin kerja sama riset bunga Pacar Cina dengan salah satu perusahaan benih terbesar di Jepang. Melalui kerja sama ini, Indonesia menghasilkan varietas baru yang merupakan hasil pemuliaan SDG bunga Pacar Air Indonesia.
“Di Jepang, mereka punya bunga pacar cina tapi tidak toleran kering dan cepat layu. Dengan adanya gen tahan kekeringan yang kita sisipi, bunga ini menjadi tahan dan lebih termanfaatkan,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri 150 peserta dari Komisi IV DPR-RI, akademisi serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Pada sesi presentasi dan diskusi, materi disampaikan oleh beberapa narasumber yang berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LIPI, Kementerian Luar Negeri, Kementan, Kemenkumham dan BAPPENAS. (Andika Bakti/Balitbangtan)