Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian (Kementan) akan melaksanakan program demfarm pengembangan sawah IP 400 di wilayah Lampung pada tahun 2021. Kegiatan tersebut merupakan implementasi pola tanam setahun dengan menanam dan panen padi sebanyak empat kali. Tujuannya agar lahan sebagai aset lebih optimal digunakan dan produksi padi dapat ditingkatkan. Kata kuncinya adalah ketersediaan air irigasi dan semangat para petani untuk mengimplementasikan.
Untuk itu, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Haris Syahbuddin, sebagai penanggung jawab wilayah Lampung melakukan monitoring kesiapan di lapangan terkait program IP 400 untuk padi pada 25-26 Desember 2020. Turut serta mendampingi, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung, Wahyu Wibawa serta peneliti sumberdaya lahan Meidaliyantisyah dan Slameto.
Kunjungan di lakukan di wilayah Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan. Kunjungan bertujuan melihat secara langsung kesiapan implementasi di lapang dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi sehingga kedepan program padi IP 400 berjalan lancar.
Sebagai informasi, pengembangan padi sawah IP 400 pada awalnya diinisiasi oleh Balitbangtan pada dasawarsa terakhir. Pada tahun 2021 direncanakan dikembangkan secara massal oleh program kegiatan Kementan terutama oleh Dirjen Tanaman Pangan dan Dirjen Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian.
Untuk wilayah Lampung diusulkan kegiatan IP 400 seluas 25 hektare (ha) setiap kabupaten/kota di bawah bidang tanaman pangan. Sedangkan untuk bidang PSP hasil CPCL memprogramkan seluas 1.355 ha meliputi Kota Metro (150 ha), Kabupaten Lampung Tengah (125 ha), Kabupaten Lampung Timur (50 ha) dan terluas di Kabupaten Lampung Selatan (1.030 ha).
Hasil diskusi dengan para petani, pengurus poktan dan Gapoktan, pengurus UPJA, Pengurus P2A, Petugas lapang (PPL), Kabid PSP bahwa pada prinsipnya mendukung namun perlu dimudahkan penyediaan saprodi terutama benih padi super genjah, tambahan pupuk, ketersediaan alsintan untuk mendukung percepatan tanam dan panen.
Inovasi utama yang bisa diterapkan adalah benih umur sangat genjah, pembibitan sistem semai culik atau sistem kering, irigasi hemat air, dan penanaman dengan rice transplanter dan panen dengan combine harvester atau power threaser untuk aksekerasi kegiatan. (Sumber BPTP Lampung)
Balitbangtan Siapkan Pengembangan IP Padi 400 di Lampung
