Atur Pola Tanam secara Tepat dan Akurat dengan Aplikasi MAPDAS

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berhasil membuat aplikasi teknologi Model Aliran Permukaan Daerah Aliran Sungai (MAPDAS). Aplikasi ini sangat membantu para perencana maupun penyuluh pertanian untuk membuat rekomendasi pola tanam secara cepat dan akurat.

MAPDAS merupakan model simulasi aliran permukaan daerah aliran sungai (DAS) dengan interval sesaat mendekati real time (jam bahkan menit). Model ini menggunakan empat parameter input utama simulasi, meliputi koefisien aliran permukaan (Kr), waktu jeda, kecepatan aliran jaringan hidrografi, dan kecepatan aliran lereng.

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Dedi Nursyamsi menyampaikan MAPDAS melengkapi aplikasi yang sudah ada seperti KATAM (Kalender Tanam), MODIS, dan lain-lain. Aplikasi ini juga menyajikan peta wilayah curah hujan di seluruh Indonesia yang senantiasa diupdate secara berkala.

Keunggulan MAPDAS dapat diaplikasikan untuk simulasi aliran permukaan pada DAS skala mikro (<100 ha) hingga skala makro (>100 km2). “Kualitas simulasinya sangat memadai hingga 90% tingkat kemiripannya,” kata Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Technology-Indonesia.com pada Kamis (21/6/2018).

Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat) Harmanto menambahkan MAPDAS dapat mensimulasi aliran permukaan dalam beberapa skenario perubahan tutupan lahan. “Karena itu, aplikasi MAPDAS dapat digunakan untuk membuat rekomendasi pola tanam secara cepat dan akurat,” ujar Harmanto.

Ke depan, dengan mulai bergesernya pertanian ke arah industri 4.0, Precision Farming menjadi bagian tidak terelakkan untuk menunjang pertanian digital. Harmanto menekankan, model ini secara signifikan akan meningkatkan efisiensi biaya produksi dan proses pengambilan keputusan akan lebih cepat dan tepat.

Budi Kartiwa Peneliti Hidrologi Balitklimat berharap model ini dapat mempermudah para pemangku kepentingan. Para perencana pertanian, penyuluh, maupun petani akan terbantu dalam menyusun rekomendasi pola tanam terutama untuk tanaman pangan. Mumuh Buhari/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author