BRIN Kembangkan Akasia dan Eukaliptus Toleran Hama dan Penyakit

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan (PRKTKK) Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) membentuk Kelompok Riset (Kelris) Pemuliaan Tanaman Penghasil Serat.

“Kelris ini fokus pada penemuan varietas unggul akasia dan eukaliptus sebagai genus utama yang mendominasi hutan tanaman penghasil pulp,” tutur Kepala PRKTKK BRIN Andes Hamuraby Rozak, dalam acara Gardens Talk ke-15 bertajuk “Developing Disease Tolerant Acacia and Eucalyptus Populations to Address Emerging Biosecurity Threats”, Selasa (3/10/2023).

Andes menekankan, pentingnya kerja sama riset untuk pengembangan akasia dan eukaliptus yang toleran terhadap hama dan penyakit, melalui kemitraan dengan pihak swasta dan akademisi.

“Saya optimis kerja sama riset antara BRIN, PT Arara Abadi, dan University of Florida dalam pengembangkan populasi akasia dan eukaliptus yang toleran hama dan penyakit dapat tercapai sesuai harapan kita semua,” ungkapnya.

Ketua Kelris Pemuliaan Tanaman Penghasil Serat PRKTKK BRIN Arif Nirsatmanto meyakini arti penting riset-riset hama dan penyakit pada akasia dan eukaliptus, karena sangat erat kaitannya dengan isu biosecurity.

Biosecurity merupakan tindakan perlindungan dan pengendalian organisme, seperti hama dan penyakit yang dapat membahayakan manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama PRKTKK BRIN Anto Rimbawanto memaparkan hasil-hasil penelitian yang dilakukannya bersama mitra sejak 2001, dalam judul “Milestones of ACIAR Projects on Diseases in Plantations“.

Dia menyebutkan, tiga penyakit utama pada eukaliptus, yaitu ganoderma (busuk akar), ceratocystis (layu batang), dan austropuccinia psidii (karat daun). Menurut Anto, diperlukan strategi untuk mengatasi hal ini.

“Industri hutan tanaman tidak punya pilihan selain terus mencari solusi mengendalikan hama dan penyakit. Diantaranya melalui pengendalian biologis, pengembangan klon yang tahan atau toleran penyakit, dan praktik silvikultur yang tepat untuk perlindungan tanaman secara terpadu,” urainya.

Anto menambahkan, untuk riset pemuliaan tanaman, timnya sudah melakukan skrining populasi eukaliptus untuk mendapatkan bibit yang tahan terhadap penyakit, protokol diagnostik dan skrining penyakit untuk pusat skrining virtual. Selain itu, telah dilaksanakan juga verifikasi lapangan toleransi Acasia mangium terhadap ceratocystis.

“Kita sedang membangun sistem informasi tentang distribusi ancaman hama dan penyakit tertentu saat ini dan proyeksi di masa depan. Informasi ini penting untuk memandu pemilihan jenis tanam dan monitoring kesehatan hutan,” jelasnya.

Pihaknya juga menargetkan tersedianya tanaman yang toleran terhadap penyakit bagi pengguna akhir, misalnya perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), masyarakat, dan petani kecil di Indonesia dan Vietnam.

“Project riset ini bertajuk Managing Risk in South East Asian Forest Biosecurity FST/2018/179 (2021 – 2025),” terangnya.

Diketahui, Indonesia termasuk dalam sepuluh besar produsen pulp dan kertas terbesar di dunia, yaitu sekitar 10.035.000 ton per tahun. Pulp dan kertas yang diproduksi terutama berasal dari HTI berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1990 Tentang Hak Pengusahaan HTI.

Kebijakan Pemerintah ini bertujuan pengembangan industri hasil hutan untuk meningkatkan nilai tambah dan devisa negara.

Pada kesempatan ini, Jeremy Todd Brawner dari Plant Pathology Department University of Florida, USA memaparkan makalahnya yang berjudul “Breeding Strategy to Deal with Emerging Diseases“.

Sedangkan Abdul Gafur mewakili mitra swasta dari Sinarmas Forestry Corporate R&D, PT Arara Abadi membagikan pengalamannya dalam menangani masalah hama dan penyakit di kawasan hutan tanaman yang dikelolanya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author