Wujudkan Semangat Pahlawan Melalui Inovasi Teknologi untuk Membangun Negeri

Tangerang Selatan, Technology-Indonesia.com – Pesan penting dalam Peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat makna. Bukan pula sebatas prosesi, tetapi substansi. Setiap peringatan Hari Pahlawan, kita harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), perjuangan para pahlawan harus diteruskan dalam bentuk semangat mengobarkan peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek ) untuk membangun negeri.

“Peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan,” tegas Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza saat memimpin upacara Peringatan Hari Pahlawan di lapangan upacara Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Senin (12/11/2018).

Di sela-sela upacara, Hammam membacakan pesan-pesan para Pahlawan Nasional, diantaranya Presiden RI pertama Soekarno, Bung Hatta, dan Ki Hajar Dewantara. Kemudian, dilanjutkan dengan amanat inspektur upacara yakni pidato dari Menteri Sosial.

Seusai upacara, Hammam berpesan agar generasi saat ini harus bisa mengambil substansi makna pahlawan yang memperjuangkan bangsa indonesia. Semangat tersebut imbuhnya, harus dilakukan secara dinamis.

“Indonesia merupakan negara besar dengan GDP yang masuk dalam 10 besar negara berpendapatan tinggi di dunia. Kita harus memiliki semangat para pahlawan untuk bisa mempertahanan dan dan meningkatkan kedaulatan, kemandirian, dan daya saing saing Indonesia di kancah persaingan dunia, khususnya dalam hal pembangunan ekonomi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Hammam menyitir Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035. Industri 4.0 menjadi sebuah terobosan bagi kita untuk memperjuangkan dan menjadikan kita sebagai pahlawan yang mampu membangun industri nasional yang tangguh.

“BPPT dalam hal ini secara khusus harus bisa mengawal seluruh bidang teknologi yang menjadi prioritas pembangunan. Kita ingin memperjuangkan kedaulatan pangan, ketahanan energi, kedaulatan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, serta kemandirian dalam pengolahan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan,” tuturnya.

Hammam berpesan bahwa setiap individu bisa menjadi pahlawan untuk bidang-bidang yang digelutinya. “Inovasi dan layanan teknologi BPPT menjadi salah satu yang akan memperjuangkan Indonesia masuk jadi negara terdepan di dunia melalui pembangunan ekonomi berbasis inovasi. Bagi kita di Lingkungan Kemenristekdikti, yang harus ditegakkan adalah kemampuan inovasi. Teknologi untuk negeri, itu kata kuncinya,” pungkas Hammam.

Seperti diketahui, pemerintah pada peringatan Hari Pahlawan sebelumnya telah menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang di Istana Negara, Jakarta, yakni pada Kamis (8/11/2018).

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang, yakni Alm. Abdurrahman Baswedan, tokoh dari Yogyakarta; Alm. Pangeran Mohammad Noor, tokoh dari Kalimantan Selatan; Alm. Agung Hajjah Andi Depu, tokoh dari Sulawesi Barat; Alm. Depati Amir, tokoh dari Bangka Belitung; Alm. Kasman Singodimejo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah; serta Alm. KH Syam’un, tokoh dari Banten.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author