Sebarluaskan Hasil Litbang, Batan Perkuat Kerja Sama dengan Mitra

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, hingga kini masih banyak masyarakat yang merasa ketakutan bila mendengar kata nuklir. Untuk itu, Batan terus berupaya meningkatkan jumlah mitra untuk turut serta menyebarluaskan hasil penelitian dan pengembangannya kepada masyarakat.

Langkah ini diwujudkan melalui lokakarya bertema “Lebih Unggul, Lebih Tahan, dan Lebih Produktif” yang menggambarkan keunggulan varietas padi hasil penelitian Batan dengan teknologi radiasi. Lokakarya yang digelar di Bandung, Senin (12/11/2018) ini merupakan upaya memperkuat kerja sama antara Batan dengan para mitra dalam menyebarluaskan hasil litbang Batan khususnya pertanian.

“Banyak orang yang tidak mau mengenal nuklir karena ketakutannya, kecuali bagi mereka yang memang benar-benar membutuhkan. Dengan lokakarya ini diharapkan Batan dapat memperbanyak kawan sekaligus mitra yang dapat membantu menyebarluaskan hasil litbang Batan kepada masyarakat,” jelas Djarot.

Lebih lanjut, Djarot menambahkan, dengan adanya lokakarya tersebut, pihaknya akan mendapatkan data base terkait dengan luasan lahan yang digunakan untuk menanam varietas hasil litbang Batan di bidang pertanian. Selain itu juga didapatkan data manfaat bagi petani yang telah menggunakan produk litbang Batan di bidang pertanian.

Lokakarya ini juga menjadi sarana untuk mendapatkan kritik dan masukan dari para mitra untuk memperkuat jaringan antara Batan dengan mitranya. Bagi para mitra, lokakarya ini menjadi sarana berinteraksi langsung dengan sesama mitra dan berbagi pengalaman selama menjalin kerja sama dengan Batan.

Djarot menambahkan, berbagai kendala dihadapi dalam menjalin kerja sama dengan mitra untuk menyebarluaskan hasil litbang Batan. “Kendala atau tantangan itu selalu ada, yang utama adalah masalah anggaran. Kita akan mencarikan jalan keluar dengan meyakinkan kepada para mitra bahwa program kerja sama ini menguntungkan, sehingga diharapkan mitra daerah dapat mengalokasikan anggarannya untuk dapat membantu program kegiatan para mitra,” lanjutnya.

Menurut Djarot, hingga saat ini belum ada alat pengukur kesuksesan atau kegagalan dari bentuk kerja sama yang dijalin antara Batan dengan para mitra. Untuk itu diperlukan belajar dari pihak lain, baik universitas maupun lembaga pemerintah yang telah menerapkan kerja sama dengan pola serupa agar didapatkan rumusan yang komprehensif dalam menilai program kerja sama tersebut.

Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Batan, Hendig Winarno menjelaskan, Batan telah melakukan promosi hasil litbangnya kepada masyarakat yang menjangkau 31 provinsi mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Promosi dilakukan dalam bentuk kerja sama kegiatan Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN) dan kerja sama penelitian berupa demoplot pertanian.

“Kerja sama yang dijalin antara Batan dengan pihak mitra dilakukan dalam bentuk kontrak kerja pertahun, dan dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya, bila hasilnya baik dan kedua belah pihak masih ingin melanjutkan,” kata Hendig.

Ia menambahkan, kerja sama dalam rangka PHLIN dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dengan melalui beberapa tahapan yakni sosialisasi, pemberdayaan, kemandirian dan kemitraan. Setelah satu tahun, kerja sama tersebut dapat diperpanjang apabila daerah atau mitra menunjukkan hasil yang baik dan meningkat ke tahapan berikutnya.

Dari hasil kerja sama ini, Hendig berharap mitra atau daerah dapat berkembang secara mandiri dalam memanfaatkan hasil litbang Batan. “Batan berharap mitra daerah dapat berkembang secara mandiri dan terbentuk usaha di daerah untuk memproduksi hasil litbang Batan untuk memenuhi kebutuhan benih di daerah, sehingga penyebarannya semakin luas,” tandasnya.

Menurut Hendig, kendala yang sering dihadapi dalam menjalin kerja sama dengan pihak mitra adalah perubahan organisasi dan personil pejabat pihak mitra di daerah. Hal ini mengharuskan pihaknya menjalin koordinasi ulang agar kerja sama yang telah dirintis dapat berjalan dengan baik.

“Dengan adanya lokakarya ini diharapkan Batan mendapatkan banyak masukan dari para mitra dalam mengembangkan hasil litbang dengan lebih baik. Kegiatan ini juga dapat membantu mengembangkan bidang pertanian dan bidang lainnya di daerah,” pungkas Hendig.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author