Produk Unggulan Daerah Tingkatkan Daya Saing Nasional

Jakarta,Technology-Indonesia.com – Indonesia tengah memasuki fase transformasi dari negara yang berpendapatan menengah (Middle Income Countries) menjadi negara berpendapatan tinggi (High Income Countries). Untuk membangun kemampuan ekonomi agar sejajar dengan negara lain, Indonesia perlu menata sistem ekonomi berbasis iptek dan inovasi. Salah satunya, melalui pengembangan potensi bisnis yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah (PUD).

Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan strategi pembangunan di daerah harus difokuskan kepada pengembangan potensi bisnis yang berbasis PUD. Berbagai macam PUD yang bisa dikembangkan, antara lain komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, hortikultura hingga industri kreatif.

“Inovasi berangkat dari suatu riset yang dapat dikomersialkan. Potensi-potensi yang ada di daerah menjadi sangat penting. Untuk itu semua pihak harus terus mendorong semua potensi yang ada di daerah ditingkatkan, agar bertambah nilai kemanfaatannya bagi masyarakat, ” ucap Menristekdikti pada acara Sosialiasi Program Pengembangan Klaster Inovasi, di Hotel Sultan, Jakarta (26/3/2018).

Menteri Nasir mengungkapkan, tingkat daya saing nasional dibentuk dan didukung oleh kemampuan daya saing daerah yang memiliki karakteristik aktivitas ekonomi, infrastruktur, sumber daya alam, kearifan lokal serta kualitas sumber daya manusia yang beragam.

Pengembangan ekonomi di daerah berbasis iptek dan inovasi hendaklah sesuai dengan kebutuhan (demand) dari industri dan masyarakat. “Dalam pengembangan riset di daerah industri harus diajak bicara. Industri butuh apa, potensi alam daerah apa,” tutur Nasir.

Nasir berharap pertumbuhan riset dan inovasi di daerah baik secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan taraf kesejahteraan dan tingkat perekonomian masyarakat di daerah.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan model pengembangan klaster inovasi berbasis PUD merupakan upaya mendorong kolaborasi dan sinergi peran serta fungsi para aktor inovasi di daerah dalam upaya mengembangkan potensi lokal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan model klaster inovasi dilakukan melalui peningkatan peran perguruan tinggi sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang mampu menciptakan invensi dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah berbasis sumber daya lokal.

Selain itu, perguruan tinggi dapat menjadi pusat unggulan yang menghasilkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan industri di daerah tempat perguruan tinggi tersebut berada. Perguruan tinggi harus menjadi ‘agent of region economic development’. Peran pemerintah yang optimal dalam merangsang pertumbuhan investasi bisnis, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan dunia usaha/industri yang mampu menciptakan iklim bisnis yang sehat sesuai etika bisnis, sedangkan komunitas sebagai pihak pemakai barang dan jasa atau output ekonomi lebih menyadari pentingnya memakai produk dalam negeri.

Pada kesempatan tersebut, Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, salah satu penerima hibah Program Pengembangan Klaster Inovasi pada 2017, memaparkan manfaat yang diterima pusat penelitian ini bagi pengembangan industri nilam di Aceh. Kepala ARC, Syaifullah Muhammad mengatakan kehadiran ARC sangat penting untuk memperkuat subsistem agroindustri di Aceh terutama nilam. Program Riset yang dikembangkan ARC bersifat inklusif, artinya hasil riset terbuka dan ditujukan bagi peningkatan kesejahteraan petani nilam di Aceh.

Syaifullah Muhammad mengatakan pada 2017 ARC mendapatkan bantuan pendanaan riset dari Program Pengembangan Klaster Inovasi Kemenristekdikti sebesar 1,69 milyar rupiah untuk inovasi industri nilam di Aceh. Syaifullah yakin inovasi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mengurangi tindak kriminal di Aceh, salah satunya akan mengurangi penanaman ganja.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author