Peletakan Batu Pertama Pembangunan Universitas Muhammadiyah Bandung

alt

Menristekdikti saat mewakili Wakil Presiden RI melakukan peletakan batu pertama pembangunan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) pada Minggu (15/10/2017). Foto Humas Kemenristekdikti

Technology-Indonesia.com – Pembangunan pendidikan di Indonesia harus memperhatikan 12 pilar inovasi dalam ‘Global Competitiveness  Index‘. Inovasi yang dihasilkan kegiatan riset membuat perguruan tinggi dapat bersaing di tingkat nasional dan Internasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat mewakili Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melakukan peletakan batu pertama pembangunan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) pada Minggu (15/10/2017).
 
“Selain itu, mutu dan kualitas menjadi faktor utama untuk pembangunan institusi pendidikan tinggi di Indonesia agar menjadi lebih baik. Selamat atas pembangunan gedung baru, semoga fasilitas ini digunakan secara optimal untuk  mendidik anak bangsa menjadi lebih baik,” ucap Nasir.
 
Menristekdikti berharap UMB menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dan bisa menggerakkan pembangunan perekonomian Indonesia di masa depan.
 
Rektor UMB Suyatno mengatakan hadirnya UMB merupakan bagian dari kontribusi Muhammadiyah untuk Indonesia yang berkemajuan melalui pencerdasan kehidupan bangsa, khususnya bagi SDM di Jawa Barat.
 
UMB yang ijinnya dikeluarkan Kemristekdikti pada 2016, akan memiliki 12 Program Studi yaitu, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Teknologi Pangan Halal, Bioteknologi, Farmasi, Psikologi, Ilmu Komunikasi, Kriya, Agribisnis, Akuntan Publik, dan Teknik Industri. Pembangunan UMB ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun.  
 
Pendaftaran mahasiswa pada 2017 mencapai 300 orang. Sedangkan yang melakukan konfirmasi ulang mencapai 250 orang. Untuk tata ruang dan arsitekturnya, UMB akan membangun masjid di lahan terdepan yang akan menjadi basis ‘Islamic Entrepreneur University‘. 
 
“Kami  Universitas Muhammadiyah berkomitmen dan berintegritas, akan membangun universitas yang baik untuk perkembangan pendidikan di Indonesia dengan penekanan pada pengembangan wirausaha dan ekonomi pembangunan,” tutur Suyatno.
 
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengingatkan dalam beberapa waktu mendatang Indonesia akan berkembang pesat menjadi negara dengan peringkat ke 7 yang mempunyai PDB terbesar. Hal ini dikarenakan keuntungan Bonus Demografi (2012-2045) yang harus disiapkan sejak sekarang. Untuk itu, pendidikan tinggi menjadi pilar utama mendongkrak daya saing bangsa. 
 
“Universitas Muhammadiyah Bandung harus menjadi perguruan tinggi yang berstandar sesuai dengan kebutuhan abad 21, sehingga dapat bersaing di era globalisasi saat ini,” ujar Deddy.
 
Deddy juga berharap UMB dapat menghasilkan lulusan yang memiliki mental wirausaha dan mempunyai ‘mindset‘ atau pemikiran sebagai agen pengembangan ekonomi, serta bertindak sebagai ‘job creator‘ sehingga dapat berkontribusi dalam menambah jumlah pengusaha nasional.  
 
Ke depan UMB diharapkan dapat bermitra dengan Pemda Bandung yang melatih 20.000 orang tiap tahunnya untuk menjadi pengusaha.
 
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengemukakan pentingnya perubahan paradigma dari pemikiran konvensional menjadi modern, terutama dalam upaya penegakan tonggak keunggulan dan kemajuan bangsa.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author