Museum Nasional Gelar Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan

Museum Nasional terus berinovasi dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda. Sentuhan teknologi informasi pun dihadirkan melalui peta museum dengan layar sentuh di sudut ruangan.

Museum Nasional juga menjalin kerjasama strategis dengan Google Inc dalam Art Project yaitu program kerjasama global yang melibatkan institusi kebudayaan dari berbagai negara untuk dipromosikan dalam situs resmi Google Cultural Institute. Google juga berencana  mengembangkan jelajah virtual Museum Nasional melalui aplikasi  di Google Maps.  Aplikasi ini akan dikenalkan secara luas mulai Desember 2015.

Kegiatan lainnya adalah Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan untuk SMP/MTs Tingkat Nasional pada 25-26 Agustus 2015 dengan tema ”Mewujudkan Generasi Kreatif dan Inovatif melalui Wawasan Kebudayaan dan Perjuangan Bangsa”.

Menurut Dirjen Kebudayaan, Kacung Marijan kegiatan ini diikuti 104 siswa SMP/MTs dari 27 provinsi di Indonesia. Basisnya berasal dari provinsi yang memiliki museum. Namun, satu provinsi yaitu Aceh tidak dapat berpartisipasi.

“Mereka merupakan juara lomba serupa yang dilaksanakan di masing-masing provinsi.  Lomba yang diadakan pertama kali ini memperebutkan piala bergilir Mendikbud,” lanjutnya pada acara final Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (26/8).

Dalam sambutannya Mendikbud, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negeri yang Bhinneka. Siswa-siswa yang melakukan cerdas cermat ini sekarang bisa merayakan dan merasakan dari dekat kebhinekaan.

“Dengan datang ke Jakarta, mereka bertemu dengan teman-teman lintas etnis, budaya, suku dan bahasa. Harapannya mereka bisa menjadi lokomotif untuk menggerakan kesadaran tentang kebhinnekaan. Kebhinekaan adalah sebuah rahmat yang harus kita rawat bersama-sama,” kata Anies.

Kegiatan ini, lanjutnya, memberi kesempatan pada mereka untuk melihat kebudayaan secara lebih luas. “Museum membantu kita untuk menyadari perjalanan sejarah, mengkonversi waktu dan tempat. Sehingga anak-anak bisa membayangkan proses perjalanan bangsa Indonesia,” ungkap Anies.

Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana berharap museum dapat dimasukkan dalam  konsep pembelajaran bagi  para siswa. Sehingga diharapkan akan membentuk generasi kreatif dan inovatif yang menjadi kebutuhan untuk kemajuan bangsa saat ini.

Penelitian menyebutkan museum dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung sehingga memungkinkan terjadinya proses konstruktivisme dalam diri siswa. Proses tersebut akan membantu siswa dalam menyusun dan membangun kerangka berpikir atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Strategi pengalaman belajar langsung ini lebih diutamakan dibandingkan sekedar mengingat pengetahuan.

Kunjungan ke museum memberikan ruang  sangat luas pada siswa untuk “menemukan sendiri” berbagai pengetahuan. “Para siswa dapat melakukan observasi sendiri, menginvestigasi, menganalisis sekaligus mampu  membangun konsep sendiri,” lanjut Intan.

Di sisi lain, museum juga memiliki kontribusi pengembangan pendidikan multikultur bagi para siswa. Pendidikan multikultur memiliki peran penting untuk dapat belajar berkomunikasi dan saling berhubungan dengan orang lain dalam cakupan yang luas dengan latar belakang budaya berbeda.

Museum Nasional yang merupakan tonggak bersejarah kebudayaan Indonesia.  Tahun ini Museum Nasional berusia 238 tahun dan merupakan museum tertua di Indonesia. Museum Nasional menyimpan sekitar 141.000 benda-benda bernilai sejarah.

Di gedung lama (gedung A), dipajang koleksi prasejarah, arkeologi, etnografi, keramik, tekstil serta koleksi sejarah. Sedangkan di gedung B (gedung Arca) ragam koleksi ditata secara tematik, yaitu koleksi dengan tema Manusia dan Lingkungan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi, Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman, Khasanah Emas dan Keramik.

Lomba cerdas cermat kebudayaan ini dimenangkan oleh tim dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai 1.600. Juara kedua dari Riau dengan nilai 1.550 dan juara ketiga dari Jawa Timur dengan nilai 1.500. Sementara juara harapan 1, 2 dan 3 masing-masing diraih oleh Provinsi Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Bali.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author