Hakteknas ke 17 di Bandung: Pameran Ristek Ramai Pengunjung

Sejak dimulainya rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas)  pada 8 Agustus, kemarin, di sekitar Sasana Budaya Ganesha Bandung dihirukpikukkan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pameran keberhasilan riset dan teknologi yang dilakukan anak negeri ini.

Sejak kemarin RITech Expo dengan 100 booth yang terdiri dari 80 indoor dan 20 outdoor memeriahkan Hakteknas yang akan berlangsung hingga Sabtu mendatang. Booth-booth tersebut menjadi tempat bagi para inovator memamerkan produk teknologinya.

Namun anjungan mobil listrik tampaknya menjadi tempat favorit bagi pengunjung. Ada tiga mobil listrik yang ada tepat di depan pintu masuk Sasana Budaya Ganesha. Masing-masing mobil listrik yang dipamerkan adalah mobil listrik buatan PT Pindad, mobil listrik berbadan mobil balap, serta bus listrik hasil pengembangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Salah satu inovatornya, Abdul Hapid dari Pusat Penelitian Listrik dan Mekatronika LIPI, tak luput dari sasaran para pengunjung untuk bertanya bahkan berfoto bersama.

Mobil listrik belakangan ini memang menjadi pembicaraan. Hal itu dampak dari munculnya sejumlah mobil listrik diperkenalkan kepada publik lewat media, di antaranya bus listrik LIPI dan mobil listrik Dasep Ahmadi.

Abdul Hapid mengungkapkan, masyarakat memang perlu mengenal sosok mobil listrik. Menurutnya, pengenalan kepada masyarakat adalah salah satu cara membantu mewujudkan mobil listrik menjadi produk massal.

Hapid yang telah terlibat dalam pengembangan beberapa jenis mobil listrik menuturkan, “Mobil listrik memang sebuah solusi menyelesaikan masalah energi dan transportasi.”

Tak kalah menariknya adalah tampilan mobil listrik dengan teknologi canggih yang terdapat pada mobil listrik SV-1. Tampilannya yang mewah itu pun di dihargai sekitar Rp2 miliar.

Menurut Hapid harga itu berdasarkan kecanggihan teknologi yang dimiliki mobil ini dan tentunya hemat energi. Perangkat elektronik di mobil tersebut dipercayakan pada produk Alpine. Dan karena mobil konsep ini tidak dilengkapi atap, piranti yang digunakan pun dipilih yang kedap air yaitu Alpine Marine Edition sehingga tetap aman meskipun di bawah siraman air hujan.

Selain itu, sistem audio dan navigasi kendaraan yang instalasinya digarap oleh instalatur Audiopro di Bandung ini menganut aliran yang menggabungkan antara SPL dan SQ yaitu SQL. “Aliran SQL ini memiliki kekuatan suara yang kuat namun dengan kualitas yang tetap terjaga, tidak seperti aliran SPL yang hanya asal kencang,” jelasnya.

Empat buah monitor dan empat buah kamera juga terpancang yang sengaja difungsikan sebagai display pengontrol audio, pengganti kaca spion serta navigasi satelit.

“Head Unit-nya sendiri menggunakan Alpine Digital Media Station IXA-W407BT yang sama sekali tidak memiliki perangkat mekanis di dalamnya,” ungkapnya.

SV-1 dibekali velg custom Corr Wheels terbuat dari aluminium forged (aluminium tempa) yang sengaja dipesan langsung dari Amerika. Velg bagian depan memiliki lebar 12 inci dengan ban berdimensi 275/40 R20, sementara bagian belakangnya menggunakan velek selebar 15 inci yang dibalut ban berdimensi 315/35 R20.

Untuk meningkatkan aura futuristik, bagian interiornya menggunakan sistem pencahayaan Autovision Microzen LED Flextrip 27 yang disambung menjadi satu. Selain itu, lampu jenis ini juga diinstalasikan untuk menunjang sektor detil bodi kendaraan.

“Tapi sayangnya mobil ini tidak untuk diperjualbelikan, melainkan untuk keperluan show atau perlombaan. Dan perlu diketahui, mobil ini ada sebelum pemerintah mencanangkan program mobil listrik nasional,” tandasnya.

Pada kesempatan sama Menegristek Gusti Muhammad Hatta di salah satu acara Hakteknas menyatakan dukungan kepada para technopreneurship muda agar lebih berkembang.

Menegristek mengatakan bahwa tenaga-tenaga produktif harus terus dikembangkan dan disalurkan. “Para entrepreneur muda ini harus terus dikembangkan demi kesejahteraan bangsa ini,” katanya.

Selanjutnya Gusti Muhammad Hatta menyebutkan karakter entrepeneurship di ada tiga, yakni keinginan yang kuat, semangat yang menyala dan percaya diri. (berbagai sumber)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author