Industri MICE Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Asing

Kementerian Pariwisata untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam Singapore MICE Forum (SMF) dan Asia Meeting & Incentive Exchange (AMITE) 2016 di Singapura pada 25-29 Juli 2016. Peserta event internasional ini terdiri dari para industri-industri di bidang MICE dari seluruh dunia seperti Asia Pasifik, Eropa, maupun Amerika Utara. Peserta kegiatan ini adalah buyer dan supplier dari hotel, resort, venue dan exhibition center, cruise line, tour operator, spa, dan DMC.

Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE) merupakan salah bidang industri yang memiliki berpotensi sangat besar dalam mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia. Biasanya, peserta dan penyelenggara MICE terdiri dari para penentu/pengambil kebijakan dan datang dalam jumlah besar. Waktu kunjungan yang lama dan jaringan media yang luas memberikan multiplier effects sangat besar bagi industri lainnya. Industri MICE akan memberikan sumbangan pendapatan bagi sektor perpajakan serta meningkatkan devisa sangat besar bagi pendapatan negara.

Assistant Deputy Director Kementerian Pariwisata, Nurdiansyah mengatakan pada acara MICE Business Forum di Jakarta, Sabtu (30/7/2016) melalui bidang perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Tenggara melihat peluang yang ada di SMF dan AMITE mengingat Singapura merupakan hub di Asia Tenggara, dengan mengadakan post tour untuk para hosted buyer peserta SMF dan AMITE 2016.

Sebanyak 40 buyer yang telah melakukan registrasi akan mengikuti program fam trip dengan destinasi Jakarta dan Bali. Setiap destinasi akan diikuti 20 orang perwakilan perusahaan. Selama empat hari, peserta fam trip akan melakukan kegiatan Convention Center Inspection, Hotel Inspection serta mengunjungi destinasi wisata yang ada di daerah tersebut. Peserta juga akan menikmati kuliner khas di daerah tujuan, serta menyaksikan pertunjukan seni tradisional wilayah setempat, tegas Nurdiansyah.

Nurdiansyah melanjutkan, dengan menggarap wisata MICE, Kementerian Pariwisata yakin bisa menggaet semakin banyak wisman yang datang melalui pintu Singapura. Tercatat dari bulan Januari hingga April 2016 sebanyak 200 ribu pergerakan wisatawan internasional  masuk ke Jakarta dan 360 ribu wisatawan mancanegara (Wisman) dengan tujuan Bali.

Chaiman Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB), Budi Tirtawisata mengatakan bahwa banyak peserta MICE tidak mengenal Indonesia. Kebanyakan dari mereka hanya mengenal Bali. Bagi wisman dan internasional, keberadaan Pulau Dewata Bali sudah sangat melekat bagi mereka, baik keindahan alam, masyarakat, serta budayanya.

“Tentunya ini merupakan tantangan bagi kita sebagai pelaku bisnis dan pemerintah untuk terus melakukan kegiatan promosi ke seluruh dunia bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang sangat eksostik selain pulau Dewata Bali,” tegas Budi.

Budi melanjutkan, ada sepuluh destinasi wisata ungulan ditawarkan kepada wisman dan internasional seperti Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Candi Borobudur, Bromo-Tenger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Morotai, dan Labuan Bajo. Ada pula tujuh destinasi  unggulan untuk industri MICE seperti Jakarta, Medan, Bali, Yogyakarta, Makasar, Surabaya dan Manado.

“Kedua destinasi wisata dan MICE ini akan menjadi inspirasi pelaku bisnis untuk melakukan bisnisnya dan menikmati keindahan dan kemolekan alam, budaya serta keunggulan yang dimiliki daerah masing-masing tersebut,” ujar Budi. Albarsah

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author