Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro hari ini (10/2/2020) melantik Kemal Prihatman sebagai Kepala Biro Keuangan dan Umum Kemenristek/BRIN. Sebelumnya, Kemal menjabat sebagai Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan.
Menristek berharap Kemal bisa segera memahami tugas, tanggung jawab, dan lingkup dari Biro Keuangan dan Umum terutama menyikapi proses audit laporan keuangan Kemenristekdikti tahun lalu. Adanya perubahan organisasi dari Kemenristekdikti menjadi Kemenristek/BRIN juga akan membawa konsekuensi pada laporan dan proses likuidasi.
Menristek juga berharap agar anggaran untuk aktivitas di kementerian segera digulirkan dengan taat asas, mengedepankan prinsip good governance, dan menekankan pada prioritas. “Presiden berpesan pada beberapa sidang kabinet bahwa belanja pemerintah/kementerian/lembaga harus segera bergulir sejak Januari terutama untuk mengantisipasi potensi pelemahan ekonomi sebagai akibat dari dampak virus Corona,” tutur Bambang saat pelantikan Kepala Keuangan dan Biro Umum di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Selanjutnya, Menristek meminta Kepala Biro Keuangan dan Umum untuk segera menyiapkan berbagai aktivitas yang perlu untuk segera didanai pada awal tahun ini. Sementara, program-program yang sebelumnya dipegang Kemal dibawah Dirjen Kelembagaan untuk segera ditransfer atau dipindahkan kepada kedeputian terkait sehingga tidak ada gangguan terhadap kelanjutan program-program seperti Science Techno Park (STP) dan Pusat Unggulan Iptek (PUI).
“Saya harapkan tolong benar-benar dijaga laporan keuangan karena tidak mudah berhadapan dengan perubahan organisasi, baik pemindahan maupun penyatuan. Sehingga dengan persiapan yang lebih baik kita bisa menciptakan preseden baru yaitu meskipun ada perubahan organisasi tapi secara kualitas laporan tetap terjaga dan tetap bisa memperoleh status WTP,” tuturnya.
Program Super Prioritas
Menristek Bambang seusai acara pelantikan menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas belum lama ini menyampaikan beberapa keputusan terkait usulan program prioritas yang disampaikan Kemenristek/BRIN. Presiden memutuskan ada tiga program super prioritas yang harus dipercepat implementasinya. Program pertama, pengembangan katalis yang mengubah inti sawit menjadi bensin, minyak diesel maupun avtur. Kedua, industri garam terintegrasi. Ketiga penyelesaian prototipe maupun produksi dari drone kombatan elang hitam.
“Untuk ketiga program tersebut, presiden meminta kita untuk bisa mempercepat implementasi dari pemanfaatan temuan-temuan atau inovasi tersebut. Presiden juga sudah memerintahkan menteri atau pejabat terkait dan lembaga terkait untuk mendukung tiga prioritas utama tersebut,” terangnya.
Di luar ketiga program prioritas tersebut, lanjut Bambang, Presiden Joko Widodo meminta untuk memastikan hilirisasinya berjalan lancar, sehingga produk-produk unggulan tersebut nantinya benar-benar bisa dinikmati masyarakat secara lebih luas dan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor.