Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan mempengaruhi kinerja dan produktivitas iptek di Indonesia.
“Rendahnya kinerja serta tingkat produktivitas iptek di Indonesia saat ini tidak hanya dipengaruhi faktor sumber daya manusia semata. Namun ada kompleksitas lain yang ikut mempengaruhi terkontruksinya kondisi itu seperti masalah ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana litbang,”kata Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta saat membuka Seminar Penguatan Sarana dan Prasarana Iptek Dalam Rangka Mendukung Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Jakarta, Rabu (21/12).
Menristek selanjutnya mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan inventarisasi peralatan di litbang yang ada di bawah Kemenristek.
“Ada sarana litbang yang sudah melebihi kapasitasnya sehingga perlu penambahan. Seperti isotop yang banyak permintaan tetapi sekarang ini produksinya belum bisa memenuhi,”katanya.
Menristek mengakui untuk merevitalisasi sarana prasarana litbang membutuhkan dana milirian rupiah. “Tetapi kalau bisa jangan mengandalkan APBN, swasta juga bisa berkontribusi,”kata Menristek.
Menurut Ketua Komtap Riset dan Teknologi Kadin dan Anggota Komisi Inovasi Nasional Ilham A Habibie sarana dan prasarana masih kurang dari berbagai aspek.”Sebaiknya sarana dan prasarana bisa menggunakan prasaran yang tersedia semaksimal mungkin sebelum investasi lebih banyak lagi,”kata Ilham.