Jakarta, Technology-Indonesia.com – Di era Revolusi Industri 4.0 perkembangan digitalisasi dan pengunaan daya komputasi sudah menjadi kebutuhan masyarakat di seluruh lini, baik dunia pendidikan dan industri. Untuk menghadapi perubahan dan tren teknologi industri 4.0 ini, pemerintah perlu mengambil kebijakan serta peran yang cepat dan tepat agar mampu meningkatkan daya saing bangsa di tengah persaingan global.
Direktur Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-Iptek) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mochammad Syachrial Annas mengungkapkan selain dunia industri, sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam memperkenalkan dan menerapkan teknologi industri 4.0 dalam kehidupan masyarakat.
“Salah satunya, peranan science center sebagai wahana mensosialisasikan perkembangan iptek kepada masyarakat dan membudayakan iptek di seluruh kehidupan masyarakat,” kata Syachrial dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI) ke-V pada Rabu (21/11/2018) di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat.
Rakornas yang digelar oleh PP-Iptek merupakan salah satu program tahunan ASCI dalam menjalin komunikasi dan kerjasama, baik antar science center maupun dengan lembaga lain di bidang Iptek. Rakornas ASCI ke-V dengan tema “Pembudayaan Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0” akan berlangsung pada 21 – 23 November 2018 di Gedung D Kemenristekdikti dan PP-Iptek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Rakornas ASCI ke-V dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im. Dalam pembukaan Rakornas ASCI ke-V, Ainun memberikan keynote speech tentang pembudayaan iptek dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0 dan kaitannya dengan peran kemenristekdikti dalam pengembangan inovasi dan pendidikan tinggi di era teknologi 4.0.
Menurut Syachrial, pada Rakornas ASCI ke-V, PP-Iptek melibatkan berbagai unsur Academic, Business, dan Government (ABG) di Indonesia yang telah menerapkan teknologi 4.0, yakni Universitas Bina Nusantara, PT. Amazon Web Service (AWS) Indonesia dan Kemenristekdikti.
Universitas Bina Nusantara dan PT. AWS Indonesia akan memperkenalkan pengembangan teknologi 4.0 kepada para peserta ASCI yang terdiri dari para pimpinan dan staf pengembangan peragaan dan program di science center. PT. AWS Indonesia memperkenalkan Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing sebagai basis teknologi yang mereka gunakan dalam pengembangan di AWS. Sedangkan, Universitas Bina Nusantara akan membawakan Revolusi Perguruan Tinggi di Era Teknologi Industri 4.0.
Selain itu, PP-Iptek juga menghadirkan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyampaikan pentingnya pengembangan pendidikan anak usia dini dalam science center. Anak-anak generasi muda inilah yang akan menjadi aset bangsa dalam meningkatkan pengembangan teknologi Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa.
“Harapannya dengan melibatkan ketiga unsur ABG ini dapat menginspirasi science center dalam melakukan pengembangan dan kerjasama science center kedepannya,” terang Syachrial.
Rakornas ASCI tahun ini merupakan kelanjutan dari Rakornas ASCI tahun sebelumnya di Taman Pintar Yogyakarta. Dalam Rakornas sebelumnya dirumuskan pengembangan program bersama antar science center yang fokus pada peningkatan pemahaman iptek bagi masyarakat di wilayah masing-masing, khususnya anak-anak didik dan guru serta dosen.
Beberapa program pelatihan baru hasil kolaborasi yang diinisiasi oleh PP-Iptek dengan lembaga lainnya akan digelar dalam Rakornas ASCI tahun ini. Diantaranya, adalah pelatihan Teknologi Satelit kolaborasi antara PP-Iptek dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pelatihan Rubber Power Plan dengan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) dan pelatihan Gastronomi Molekuler yang merupakan pengembangan PP-Iptek.
