Kemenristekdikti Sederhanakan Skema Riset

alt
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati saat menyampaikan kuliah umum Jumat (17/3/2017) di Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. (foto humas UGM)
 
Technology-indonesia.com – Kementrian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyusun ulang skema pendanaan riset di perguruan tinggi. Penyederhanaan skema riset bertujuan meningkatkan produktivitas penelitian para peneliti di lingkungan perguruan tinggi. 
 
Hal tersebut didampaikan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati, Jumat (17/3/2017) saat menyampaikan kuliah umum “Panduan Riset 2018, Kebijakan Riset Nasional dan Peluang pengembangan Riset melalui Funding Internasional” di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
 
“Mulai tahun 2017 ini skema riset disederhanakan agar mudah diakses oleh peneliti dan membuka peluang baru untuk peneliti yang belum pernah bersinggungan dengan skema yang ada,” kata Dimyati. 
 
Sebelumnya terdapat 17 skema penelitian yang terdiri dari riset dasar, riset terapan, dan riset pengembangan direformulasi menjadi 14 skema penelitian. Penyederhanaan skema riset untuk mendorong riset yang berorientasi inovasi dan invensi untuk meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat. 
 
“Penyesuaian skema riset ini merupakan upaya untuk meningkatkan pencapaian indikator-indikator riset yakni publikasi, kekayaan intelektual, dan prototipe industri,”tuturnya.
 
Dimyati mengungkapkan saat ini publikasi internasional Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Indonesia berada di posisi keempat ASEAN dibawah Malaysia, Singapura, dan Thailand.  
 
“Pada 2016 mencapai 9.989 publikasi dan di tahun ini harus lebih tinggi, lalu di tahun 2019 harus bisa menjadi juara ASEAN,” katanya. 
 
Selain itu, Kemenristekditi juga mendorong peningkatan capaian kekayaan inteletual. Meliputi hak cipta, merk, indikasi geografis, desain industry, tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang, paten, dan perlindungan varietas tanaman. Kemenristekdikti pada 2016 menargetkan capaian paten 1.735 dan terealiasi 1.960. Sementara 2017, paten ditargetkan lebih tinggi karena UU 13/2006 tentang paten yang sangat berpihak pada peneliti dan UMKM telah selesai. 
 
“Penelitian yang mencapai TRL juga ditargetkan bisa lebih dari 7 agar stok inovasi yang siap didorong ke industri lebih banyak lagi,”pungkasnya.  
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author