Kemenristekdikti Gelar Pameran Produk Unggulan PUI 2016

alt

Sekretaris Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti, Agus Indarjo (tengah) saat meninjau Pameran Gelar Produk Unggulan PUI 2016.

JAKARTA – Proses hilirisasi produk riset membutuhkan proses dan tahapan panjang, serta melibatkan banyak pihak, diantaranya proses standarisasi, sertifikasi, perlindungan kekayaan intelektual, perijinan, dan sebagainya. Karena itu, diperlukan forum komunikasi dan interaksi berbagai pihak untuk mendorong hilirisasi produk unggulan dari Pusat Unggulan Iptek (PUI).

Untuk mendorong percepatan hilirisasi produk riset, Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyelenggarakan Pameran Gelar Produk Unggulan PUI 2016 di Gedung II BPPT, Jakarta. Pameran ini menampilkan hasil produk lembaga litbang PUI dengan tingkat kesiapan yang beragam.

Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristekdikti, Kemal Prihatman mengatakan salah satu tujuan dari kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah untuk menghasilkan lembaga litbang yang mampu menghasilkan produk riset yang berkualitas dan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Kemal PUI dikembangkan untuk membuat suatu lembaga yang bisa unggul dan kompetitif dengan hasil-hasil riset yang bisa terhilirisasi. “Diharapkan gelar produk ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas dalam upaya menjadi lembaga litbang yang unggul, inovatif, dan berdaya saing,” ungkap Kemal di Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Produk unggulan yang dipamerkan dibagi dalam 8 kluster yaitu kluster pangan dan pertanian (33 produk), kluster material maju (5 produk), kluster teknologi informasi dan komunikasi (5 produk), kluster teknologi dan manajemen transportasi (1 produk). Sampai saat ini, kluster pangan dan pertanian merupakan kluster dengan jumlah lembaga dan produk terbanyak.

“Pembagian produk unggulan PUI ke dalam kluster ini diharapkan dapat menajamkan fokus supaya mendorong hilirisasi produk unggulan PUI, sehingga proses identifikasi kebutuhan akan lebih efektif,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti, Agus Indarjo mengatakan tujuan utama kegiatan ini untuk mendekatkan masyarakat dengan produk-produk inovasi yang dihasilkan PUI, sehingga pengembangannya menjadi lebih cepat. Melalui pemeran ini masyarakat akan tahu perkembangan lembaga-lembaga PUI yang cukup signifikan.

Agus menyampaikan, Kemeristekdikti khususnya Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti akan terus hadir, agar apa yang diinginkan oleh masyarakat bahwa inovasi bisa menjadi tulang punggung dalam perkembangan ke depan bisa tercapai. Ditjen kelembagaan juga akan bersama-sama mengurai simpul-simpul yang menjadi penghambat proses hilirisasi, apakah itu aspek birokrasi, administrasi, maupun yang lain.

“Target kita adalah agar produk-produk itu segera dihilirisasi. Hilirisasi adalah kemitraan antara produk PUI dengan industri kemudian diproduksi dan dijual kepada masyarakat,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author