Hadiri Pameran Seni Rupa, Menristekdikti Ingatkan Pentingnya Seni bagi Kehidupan Bangsa

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Dari segi pendidikan, seni dapat memberikan manfaat bagi individu dalam mengembangkan kesadaran estetika, pendedahan (exposure) terhadap budaya, juga apresiasi terhadap adanya keragaman dan sosial harmoni. Banyak bukti menunjukkan bahwa keterlibatan dan partisipasi dalam berbagai kegiatan seni (arts maupun fine arts) merupakan komponen penting yang dapat memperbaiki proses pembelajaran.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan hal tersebut saat menghadiri Peresmian Pameran Seni Rupa “Manusia dan Kemanusiaan” di Museum Oei Hong Djien (OHD), Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (26/01/2019). Karya-karya koleksi Museum OHD yang dipilih sesuai tema yakni karya Affandi, S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Soedibio, Widayat, Dadang Christanto dan lukisan karya F. Sigit Santosa yang merupakan koleksi Butet Kartaredjasa.

“Intisari yang bisa dipetik melalui pameran seni rupa ini adalah secara mendalam dapat kita telusuri nilai-nilai filosofis dan pendidikan yang amat penting bagi kehidupan manusia, yang sarat dengan realita kehidupan masyarakat, mengajak semua orang untuk berbuat kebajikan, dan senantiasa peduli kepada sesama umat manusia,” jelas Menristekdikti.

Menteri Nasir menambahkan penyampaian makna melalui media seni rupa yang indah, akan dapat memotivasi masyarakat untuk terus meningkatkan wawasan kebangsaan, kemanusiaan, dan mengobarkan semangat pembangunan bagi bangsanya.

“Ini adalah hakikat seni yang manusiawi, yang membangun manusia agar berprikemanusiaan, menyejahterakan, sekaligus mempersatukan,” tutur Nasir.

Menteri Nasir meyakini bila kita terus melestarikan nilai seni dan budaya bangsa di era globalisasi ini, Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang besar, bangsa yang sadar multikultur, bangsa yang maju, serta mandiri.

“Di tengah berbagai tantangan global yang semakin kompleks, kita sadari betul bahwa Indonesia dibangun dari bangsa yang pluralis, memiliki tingkat keragaman yang tinggi, beragamnya suku, agama, ras, dan budaya, karena itu amat mutlak diperlukan keharmonisan dan kedamaian yang hakiki,” ungkapnya.

Pameran Seni Rupa “Manusia dan Kemanusiaan” merupakan prakarsa K.H. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) bersama Dokter Oei Hong Djien, pemilik OHD Museum. Pembukaan pameran ini turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gus Mus, Mahfud MD, serta Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar.

Oei Hong Djien mengatakan dalam pameran seni rupa yang bertema “Manusia dan Kemanusiaan”, akan berlangsung hingga 19 April 2019. Pameran ini bertujuan mengingatkan kembali, betapa seniman atau perupa sesungguhnya dapat mengambil peran, merayakan, dan memuliakan “Manusia dan Kemanusiaan” demi kehidupan semesta yang lebih bahagia dan beradab.

“Pesan utama dari pameran ini adalah menyorongkan perihal manusia dan kemanusiaan dari perspektif renungan dan gugatan. Selain itu, untuk menggugah dan menginspirasi para seniman untuk terus berkarya,” tutupnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author