Jakarta, Technology-Indonesia.com – Indonesia Mining Association (IMA) menggelar IMA Award 2018 di Jakarta (14/12/2018) untuk mengapresiasi perusahaan pertambangan mineral dan batubara dengan kinerja terbaik.
Setelah berdiri sejak 29 Mei 1975, IMA sebagai lembaga profesional industri pertambangan dan jembatan perantara antara kepentingan pemerintah dan industri, telah peran positif dalam memberikan kontribusi besar penyumbang pembangunan Indonesia.
Saat ini, industri pertambangan masih menjadi penyetor dan penyumbang devisa terbesar bagi pembangunan Indonesia. Industri pertambangan juga menjadi penyerap terbesar lapangan pekerjaan skill dan non skill serta turut membangun perekonomian lokal di sekitar wilayah operasi dalam pola kemitraan dan Corporate Sosial Responsibility.
Pada tahun 2018, per Agustus 2018 setoran kepada negara di sektor mineral dan batubara pertambangan ini dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 32,2 triliun. PNBP ini melampaui target dari pemerintah sebesar 101% yaitu Rp 32,09 triliun. Untuk itu, IMA memberikan apresiasi kepada seluruh industri pertambangan mineral dan batubara yang memiliki capaian kinerja terbaik.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam sambutan malam apresiasi IMA Award 2018 mengapresiasi kontribusi dan capaian terhadap PNBP di sektor mineral dan batubara tersebut. Menteri ESDM meminta IMA terus memperbaiki kinerja industri pertambangan dengan mematuhi dan melaksanakan Good Mining Practices.
Selain soal PNBP, Jonan juga menyoroti tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor minerba. Jonan menilai TKDN di sektor ini sudah bagus, yakni mencapai 76%.
Dalam IMA Award 2018, sejumlah perusahaan meraih penghargaan yang terbagi delapan kategori. Pertama, kategori perusahaan dengan pembayar PNBP terbesar adalah PT Kaltim Prima Coal dengan setoran PNBP sebesar Rp 4,2 triliun.
Kedua, kategori Perusahaan dengan Pengelolaan Lingkungan Terbaik untuk industri batubara diberikan kepada PT Kaltim Prima Coal, sementara untuk pertambangan mineral diraih PT Aneka Tambang UP Pongkor-Bogor-Jabar.
Ketiga, Perusahaan Pengelola Keselamatan Pertambangan Terbaik adalah PT Adaro Indonesia (Batubara) dan PT Vale Indonesia (Mineral). Keempat, perusahaan yang telah melakukan realisasi investasi berdasarkan RKAB terbaik diraih PT Indominco Mandiri (batubara), sementara sektor mineral diraih PT Freeport Indonesia.
Kelima, perusahaan yang mensuplay DMO tertinggi diberikan kepada PT Bukit Asam, Tbk . Keenam, perusahaan yang telah berupaya menggunakan produk dalam negeri diraih oleh PT J Resources Bolaang Mongondow, sementara industri pertambangan batubara diraih PT Arutmin Indonesia.
Ketujuh, perusahaan yang telah menerapkan konservasi mineral ikutan terbaik diraih PT Timah, Tbk. Kedelapan, perusahaan jasa pertambangan yang melakukan kaidah pertambangan terbaik diberikan kepada PT Pama Persada Nusantara.
Pada acara tersebut, IMA memberikan Penghargaan Tokoh Pertambangan yang telah berkontribusi besar kepada Alm. Soetardjo Sigit. IMA juga memberi apresiasi kepada Ignasius Jonan, sebagai Menteri ESDM.
Ketua Umum IMA, Ido Hutabarat berharap apresiasi yang diberikan kepada pelaku industri pertambangan ini akan menciptakan pacuan bagi industri pertambangan ini lebih baik sesuai kaidah pertambangan baik dan bertanggung jawab. Pada 2019, Ido mentargetkan setoran PNBP sebesar Rp 42 triliun serta akan menggelar ” Gerakan Tambang Untuk Kehidupan” pada 19 Januari 2019 di Musem Geologi Bandung-Jawa Barat.