TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar acara Peluncuran dan Bedah Buku Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) edisi kedua karya Bambang Kesowo, di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta pada Rabu (14/5/2025).
Buku ini merupakan penyempurnaan dari buku edisi sebelumnya. Selain bahasa yang lebih mudah dipahami, tercantum juga regulasi terbaru hingga 2024. Ada juga tambahan bab baru terkait isu HaKI dengan tantangan global seperti perubahan iklim, pandemi, dan perlindungan kekayaan hayati nasional.
Bambang Kesowo dalam paparannya menegaskan pentingnya HaKI sebagai salah satu fondasi dalam era ekonomi berbasis pengetahuan. Buku ini dirancang tidak hanya sebagai bahan ajar di lingkungan hukum, tetapi juga sebagai literatur penting bagi fakultas-fakultas lain.
Menurutnya, pemahaman dan penguasaan HaKI bukan lagi hanya menjadi domain Fakultas Hukum. Ia mendorong agar pendidikan HaKI juga diajarkan di fakultas-fakultas lain seperti Teknik, Kedokteran, Pertanian, Biologi, dan Ekonomi.
“Kita harus membangun kesadaran lintas disiplin bahwa perlindungan atas kemampuan intelektual manusia adalah fondasi dari kemajuan peradaban,” jelasnya.
Bambang Kesowo menambahkan bahwa HaKI merupakan bentuk penghormatan terhadap kemampuan intelektual manusia, yang meski tidak selalu berwujud fisik, memiliki nilai ekonomi dan moral tinggi.
“HaKI bukan hanya persoalan hukum, melainkan menyangkut moralitas untuk menghargai karya cipta dan mendorong inovasi,” jelasnya.
Buku ini juga mengulas perkembangan global seperti Traktat WIPO 2024 tentang Intellectual Property, Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge. Traktat ini mendorong perlunya ratifikasi Indonesia sekaligus menjaga keterpaduan pandangan dan kebijakan pemerintah terkait perlindungan kekayaan genetik dan pengetahuan tradisional.
Bambang Kesowo berharap buku Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual dapat menjadi referensi utama dalam membangun kesadaran lintas sektor akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan.
Membumikan Konsep HaKI
Mahfud MD sebagai pembedah buku, menyoroti pentingnya buku ini di tengah rendahnya pemahaman masyarakat terhadap HaKI. Menurutnya, meskipun istilah HaKI semakin sering terdengar di ruang publik, belum banyak dipahami secara utuh oleh masyarakat.
Mahfud menilai buku ini sangat penting karena mampu membumikan konsep HaKI secara utuh melalui pendekatan yang sistematis dan mendasar. Ia mengapresiasi bagaimana Bambang Kesowo menyajikan “Pohon Ilmu HAKI” dari sistem kekayaan intelektual.
Dengan pendekatan ini, pembaca dapat memahami hubungan antara sejarah perjanjian internasional, politik hukum nasional, hingga pengalaman empiris sebagai akademisi dan birokrat.
Buku ini juga mengulas perjalanan panjang regulasi HaKI di Indonesia, mulai dari zaman Hindia Belanda hingga produk legislasi mutakhir seperti UU No. 28 Tahun 2014 (Hak Cipta) dan UU No. 13 Tahun 2016 (Paten), serta lebih dari 50 produk hukum turunan dalam bentuk peraturan pemerintah dan perpres.
Literasi Kekayaan Intelektual
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa BRIN merupakan lembaga pemerintah yang memiliki mandat untuk melaksanakan dan mengembangkan riset di berbagai bidang ilmu pengetahuan, serta memanfaatkannya dalam bentuk inovasi.
“Ketika kita berbicara soal kemanfaatan riset, tentu kita berbicara soal kekayaan negara, terutama kekayaan intelektual atau property rights,” terang Handoko.
Ia berharap buku ini akan menjadi buku rujukan utama bagi mahasiswa, para periset dan pengambil kebijakan di seluruh Indonesia.
“Saya berharap peluncuran buku ini menjadi titik awal untuk meningkatkan pemahaman kita semua tentang pentingnya pengelolaan kekayaan negara, dan bagaimana pemanfaatannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan generasi mendatang,” harapnya.
Acara peluncuran ditutup dengan penyerahan simbolis buku dari penulis kepada Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri; Mahfud MD sebagai pembedah buku, dan Kepala BRIN. Acara peluncuran dan bedah buku ini dihadiri oleh kalangan akademisi, peneliti, praktisi hukum, serta perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga negara.
Bambang Kesowo Luncurkan Buku Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar HaKI Edisi Kedua
