TechnologyIndonesia.id – Pemerintah Indonesia dan Korea mengesahkan kerjasama di bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui proyek ODA berjudul ‘Establishment of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and Enhancing Capacity Building in Indonesia’ atau ODA KIOTEC.
Pengesahan proyek ditandai dengan penandatanganan Pengaturan Pelaksanaan (PP) oleh Firman Hidayat, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves; I Nyoman Radiarta, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP); Dr. PARK Hansan, Manajer Proyek ODA atas nama Kementerian Samudera dan Perikanan (MOF) dan Institut Sains dan Teknologi Kelautan Korea (KIOST); dan Ivonne M. Radjawane, Direktur Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) pada Rabu (12/6/2024) di Busan, Korea Selatan.
Deputi Firman dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara maritim dengan populasi keempat terbesar di dunia, masih belum mengoptimalkan sumber daya lautnya. Dengan lebih dari 80% perairan yang belum dieksplorasi dan kontribusi PDB maritim hanya mencapai 7-8%, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor kelautan dan perikanan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Deputi Firman menyambut baik inisiasi proyek ODA KIOTEC dan berharap proyek ini akan memberikan solusi baru untuk tantangan yang kompleks dan mendayagunakan potensi laut Indonesia secara maksimal.
Dr. PARK Hansan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait, termasuk KKP sebagai penyedia ruang untuk pendirian KIOTEC. Selanjutnya, ia memberikan gambaran singkat mengenai Korea-Indonesia MTCRC dan proyek ODA KIOTEC.
Korea-Indonesia MTCRC merupakan pusat penelitian bersama antar pemerintah di bidang ilmu dan teknologi kelautan antara Korea dan Indonesia yang didirikan pada 14 September 2018 di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Cirebon.
MTCRC dioperasikan oleh KIOST dan ITB, dan memiliki fungsi utama antara lain sebagai platform kerjasama, penelitian bersama, dan peningkatan kapasitas untuk memperkuat dan mempromosikan kerjasama praktis antara kedua negara.
Dilatarbelakangi kesuksesan proyek ODA sebelumnya, ‘Ocean and Coastal Basic Survey and Capacity Enhancement in Cirebon, Indonesia’ yang telah selesai tahun 2023, pemerintah Indonesia dan Korea sepakat untuk melanjutkan kerjasama dalam peningkatan kapasitas secara terpadu dan menginisiasi proyek ODA KIOTEC.
Proyek ini merupakan salah satu inisiatif penting di bawah payung Korea Ocean ODA (Official Development Assistance) yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di sektor maritim, dengan mendorong pendekatan sinergis terhadap pelatihan, penelitian, dan kerja sama internasional.
Korea-Indonesia MTCRC sebagai badan pelaksana, akan mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan maritim yang terintegrasi dan berkelanjutan di Jakarta, serta mengembangkan dan menyelenggarakan program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia dalam bentuk program-program pendidikan magister, pendidikan doktoral, pengiriman tenaga ahli, kursus dan pelatihan singkat.
“Kami berharap kerjasama ini akan menghasilkan perkembangan yang signifikan dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi peningkatan sumber daya manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan,” ujar Ivonne M. Radjawane.
Ia berharap kegiatan ini akan membuka jalan bagi pencapaian yang signifikan dan menumbuhkan semangat kerjasama yang akan bermanfaat bagi Indonesia dan Korea.