Yuk Buat Sendiri Hand Sanitizer Sederhana

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/3/2020) jelang tengah malam telah menyatakan virus corona dari Wuhan, Tiongkok (Covid-19) sebagai pandemik. WHO menjelaskan salah satu cara pencegahan penyebaran virus Corona adalah dengan membersihkan tangan secara teratur memakai cairan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung alkohol atau mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir.

Namun setelah Presiden Joko Widodo mengabarkan teridentifikasinya dua WNI (Warga Negara Indonesia) yang terpapar virus Corona pada 2 Maret 2020, masyarakat memborong masker dan hand sanitizer. Hal ini menyebabkan harga cairan antiseptik ini meroket dan stoknya habis di pasaran.

Untuk menanggulangi kekhawatiran dan kelangkaan hand sanitizer di masyarakat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membagikan informasi mengenai langkah-langkah pembuatan hand sanitizer sederhana. Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, menyebutkan ketika produk hand sanitizer menjadi semakin langka, masyarakat bisa membuatnya.

“Bahan-bahannya tersedia di toko-toko kimia. Masyarakat tidak perlu panik dan khawatir karena bisa membuatnya sendiri. Tentunya tetap dalam pengawasan orang dewasa atau yang sudah berpengalaman,” jelas Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Technology-Indonesia pada Kamis (12/3/2020).

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan hand sanitizer sederhana adalah 50 mililter air yang berfungsi sebagai pelarut, 200 mililiter Ethanol berkadar alkohol 95 persen yang berfungsi sebagai antiseptik, satu sendok teh Carbomer untuk pengental, 33 mililiter Propylene glycol yang berfungsi sebagai pelembab, dan 3 tetes Triethanolamine yang berfungsi sebagai pengikat pH. Formula ini menghasilkan 250 mililter hand sanitizer berkadar alkohol 63 persen.

Cara pembuatannya, pertama dengan mencampurkan air dan Propylene glycol ke dalam wadah bersih (panci alumunium atau pinggan pyrex) sambil dipanaskan dan diaduk. Lalu tambahkan Carbomer sedikit demi sedikit sampai temperatur mencapai 80-90 derajat dan semua bahan tercampur dan larut sempurna.

Proses selanjutnya adalah penambahan Triethanolamine agar campuran tersebut berubah menjadi gel. Lalu penambahan Ethanol sedikit demi sedikit ke dalam campuran gel. Tahap ini dilakukan tanpa proses pemanasan untuk menghindari penguapan. Pengadukan dilakukan selama kurang lebih 15 menit hingga hand sanitizer yang berbentuk gel ini siap digunakan.

Selain itu, LIPI akan memproduksi 300 liter hand sanitizer untuk penggunaan di lingkungan LIPI dan akan dibagikan ke sekolah-sekolah di sekitar kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong. Setiap batch produksi dapat menghasilkan 10 liter hand sanitizer yang dikemas dalam botol ukuran 250 ml dan 100 ml.

“Hand sanitizer produksi LIPI ini mengandung bioetanol sebagai antiseptik sebanyak 63-65 persen dan nano silver sebagai tambahan antiseptik sebanyak 0,3 persen,” ujar Agus.

LIPI memiliki beberapa alternatif agen anti-mikroba yang diekstrak dari bahan alam Indonesia yang bisa membantu untuk membunuh mikroba yang menempel pada tangan. “Ekstrak rempah seperti pala dapat menambah aroma wangi alami pada hand sanitizer. Sebagai aroma, ditambahkan juga pala, fraise, dan isopulegol sebanyak 0,05-0,1 persen,” ungkap Agus.

Diharapkan upaya ini bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat dan kelangkaan produk hand sanitizer di pasaran.

“Tidak perlu panik. Kita bisa cegah infeksi virus corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan dan gunakan hand sanitizer,” tutup Agus.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author