Lotion Anti Nyamuk Ala Mahasiswa UNY

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta lotion anti nyamuk dari bahan alami. Mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Maisel Priskila Sisilia dan Dwi Sutanti dari jurusan Pendidikan IPA, serta Arief Noviartara dari jurusan Kimia  membuat lotion anti nyamuk dengan bahan tanaman tembelek (Lantana camara) yang aman untuk kulit.

Maisel  mengatakan, tanaman tembelek merupakan tanaman liar yang banyak ditemui dan mudah ditanam di Indonesia. Daun dan bunga tembelek berpotensi sebagai insektisida nabati karena mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak atsiri), b caryophyllene, g terpidene, a pinene, dan rcymene.

Serangga tidak menyukai zat-zat tersebut sehingga tanaman tembelek berpotensi sebagai penolak terhadap serangga.

Maisel menjelaskan, tahap pembuatan lotion meliputi tahap persiapan, ekstraksi, hingga akhirnya pembuatan lotion. Tahap ekstraksi tanaman tembelek dilakukan dengan langkah awal yakni memetik daun dan bunga tembelek. Kemudian mencuci bahan tersebut dengan aquades.

Bahan yang sudah dicuci dihancurkan/dihaluskan kemudian diperas menggunakan kain kasa sehingga diperoleh larutan ekstrak daun tembelek dan larutan ekstrak bunga tembelek.  Hasil ekstraksi tanaman tembelek langsung digunakan untuk membuat lotion.

Pembuatan lotion, lanjut Maisal, dilakukan dengan mencampurkan hasil ekstraksi dengan minyak kayu putih, dan cleansing milk. Kemudian semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu, tambahkan parfum, aduk kembali hingga tercampur dan tunggu beberapa saat. Hasil eksperimen (lotion nyamuk) dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat untuk menghindari pengeringan.

“Kami membuat tiga jenis lotion yang terdiri dari lotion A dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 10 persen, lotion B dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 20 persen, dan lotion C dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 30 persen. Dari hasil eksperimen secara keseluruhan, lotion B yang mengandung ekstrak tanaman tembelek sebanyak 20 persen memiliki kualitas baik dari segi keefektifan, tekstur, warna, bau, dan tampilan,” ungkap Maisel. (berbagai sumber)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author