Menristek Serahkan SK Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Merah Putih kepada Tim LIPI dan UI

Cibinong, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyerahkan Surat Keputusan (SK) Menristek/Kepala BRIN Nomor 167/M/KPT/2020 Tentang Pelaksana Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) kepada tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan tim peneliti Universitas Indonesia (UI) yang terlibat dalam pengembangan Vaksin Merah Putih.

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 yang menggunakan isolat virus SARS-CoV-2, yang bertransmisi di Indonesia. Pengembangan dan produksi bibit vaksin tersebut dilakukan oleh para ahli dan peneliti di beberapa lembaga riset dalam negeri.

Menristek menyampaikan kondisi penambahan penularan Covid-19 yang semakin tinggi menjadikan Indonesia perlu mampu secara mandiri dalam mengembangkan vaksin.

“Dengan populasi sebesar 270 jiwa, Indonesia memiliki kebutuhan vaksin yang besar. Apalagi nanti akan ada revaksinasi atau booster vaksin. Karena itu, selain adanya vaksin kerjasama dengan luar negeri, pengembangan vaksin dalam negeri untuk mendukung kemandirian vaksin sangat diperlukan,” jelas Menristek saat melakukan kunjungan kerja ke Cibinong dalam rangka penyerahan SK terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih pada Kamis (13/12/2020).

Pada kunjungannya tersebut, Menteri Bambang meninjau Laboratorium Center for Drug Discovery and Development (CD3) yang berada di Gedung Pusat Pengembangan Inovasi dan Iptek (PPII) LIPI. Laboratorium ini berguna untuk mengembangkan imunomodulator, obat yang terbuat dari herbal alami untuk meningkatkan imunitas tubuh pasien jika terserang virus.


Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menjelaskan pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang cukup lama karena ada pengembangan dari bibitnya.

“Tahapan awalnya, dilakukan uji pra klinis bibit vaksin dan diujicobakan ke hewan. Ada beberapa fase yang harus dilewati fase I, fase II, fase III, untuk mengetahui khasiat dan keamanannya,” terang Handoko.

Saat ini, ada enam lembaga yang turut mengembangankan Vaksin Merah Putih, yaitu LBM Eijkman, Universitas Airlangga, LIPI, UI, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada dengan masing-masing platform yang berbeda, dimana pengembangannya menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia.

Ketua Konsorsium dan Inovasi Penanganan Covid-19 Kemenristek, Ali Ghufron, mengatakan, selain membantu penanganan Covid-19, pengembangan vaksin ini juga menunjukkan Indonesia mampu untuk mandiri dalam memproduksi vaksin.

Turut hadir Plt. Sekretaris Kemenristek/Sekretaris Utama BRIN Mego Pinandito, Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Muhammad Dimyati, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro dan Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih UI, serta Tim Peneliti Vaksin Whole Genome Sequencing dan Imunomodulator Pusat Teknologi LIPI.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author